Korea Utara Hancurkan Kantor Penghubungnya dengan Korsel

Demilitarised Zone (DMZ) Korea
Sumber :
  • Wiki Voyage

VIVA – Korea Utara dilaporkan meledakkan kantor penghubung bersama yang biasanya digunakan untuk pembicaraan antarkedua negara Korea. Hal ini menjadi salah satu bukti bahwa hubungan kedua “musuh” lama ini kembali memburuk dengan sangat cepat. 

Media pemerintah Korea Utara menyampaikan gedung empat lantai yang terletak di Kota Kaesong di utara zona demiliterisasi (DMZ) yang memisahkan kedua Korea telah dihancurkan seluruhnya oleh ledakan hebat pada pukul 14:50 waktu setempat. 

Dilansir dari CNN Internasional, asap hitam pun membubung tinggi setelah adanya ledakan itu. Kantor penghubung itu telah ditutup sejak 30 Januari 2020 karena pandemi COVID-19. Para pekerja staf Korea Selatan tidak pernah ke gedung sejak saat itu. 

Namun penghancuran yang dilakukan oleh Korea Utara itu mungkin menandai titik balik dalam hubungan antara dua negara yang telah berkomitmen untuk berdamai kurang dari tiga tahun lalu.

Korea Utara menganggap keputusan untuk menghancurkan kantor penghubung merupakan sebuah tindakan balasan setelah sekelompok pembelot menggunakan balon untuk mengirim selebaran anti-Korea Utara di utara DMZ.

"Tindakan bodoh yang berani baru-baru ini merusak martabat kepemimpinan tertinggi kita," sebuah pernyataan yang dimuat dalam KCNA, dikutip Rabu 17 Juni 2020.

Korea Utara mengklaim selebaran itu melanggar kesepakatan yang dicapai Kim Jong-un dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in pada 2018 pada pertemuan puncak pertama mereka, ketika kedua pemimpin sepakat untuk menghentikan semua permusuhan. 

Beberapa pekan lalu, Korea Utara mengumumkan akan memutus semua komunikasi dengan Korea Selatan termasuk hotline yang dimaksudkan untuk menghubungkan secara langsung para pemimpin kedua negara. 

Media pemerintah Korea Utara juga mengumumkan bahwa angkatan bersenjata negara itu akan melakukan militerisasi ulang bagian-bagian perbatasan Korea yang telah disepakati oleh kedua belah pihak dalam beberapa tahun terakhir. 

Sementara seorang pejabat di Gedung Biru Presidensial Korea Selatan menyebut keputusan untuk meledakkan kantor penghubung merupakan tindakan pengkhianatan terhadap harapan semua pihak yang menginginkan peningkatan hubungan terkait hubungan keduanya ke arah perdamaian.

Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan sedang memantau angkatan bersenjata Korea Utara dan akan menanggapi setiap provokasi militer.