WHO Akui Keampuhan Dexamethasone untuk Pasien Corona

WHO sambut baik hasil uji klinis Dexamethas untuk selamatkan nyawa pasien corona
Sumber :
  • tvOneNews.com

VIVA – Penelitian tentang pengobatan COVID-19 kembali memunculkan titik terang. Kalangan ilmuwan di Inggris menyebut obat steroid dosis rendah, Dexamethasone mampu menyelamatkan nyawa pasien dengan gejala yang parah.

Ilmuwan di Universitas Oxford, Inggris menyatakan, bahwa Dexamethasone dapat menyelamatkan nyawa pasien COVID-19 dengan gejala parah.

Dexamethasone obat steroid dosis rendah yang relatif murah dan beredar luas disebut sebagai terobosan besar dalam pencarian obat COVID-19.

Baca juga: Ibu Hamil dan Anak di Bawah 12 Tahun Dilarang Masuk GBK

Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson menyebut temuan ini sebagai prestasi ilmiah yang luar biasa.

Boris memastikan ketersediaan obat termasuk sebagai antisipasi jika terjadi pada gelombang kedua pandemi virus COVID-19.

"Menurut saya, kita mulai memperhatikan obat seperti Dexamethasone, yang bisa dikombinasikan dengan yang lain. Kita melihat secercah cahaya pertama, yang sebelumnya diragukan," jelas Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson yang dilansir program Kabar Utama tvOne, Sabtu 20 Juni 2020.

"Secercah cahaya dan harapan untuk persiapan, perawatan yang bisa membuat perubahan besar pada angka kematian," ujar Boris.

Baca juga: Panduan Lengkap Wisata ke Ancol, Taman Mini, Ragunan Masa New Normal

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengapresiasi hasil penelitian yang menunjukkan dampak positif Dexamethasone terhadap penderita COVID-19.

"Steroid umum Dexamethasone telah terbukti memiliki efek positif bagi pasien COVID-19 yang sangat sakit parah," ungkap Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus.

"Menurut temuan awal yang dibagikan dengan video untuk pasien dengan oksigen di sekitar pengobatan terbukti mengurangi angka kematian sekitar satu per lima," tambahnya.

Baca juga: Memilukan, Ibu Hamil Keguguran karena Tak Punya Biaya Swab Test

"Dan untuk pasien yang membutuhkan kematian ventilator, risiko kematian berkurang sekitar satu per tiga," tegas Tedros. Namun, keampuhan ini hanya terlihat pada pasien corona kritis dan belum ditinjau pada pasien dengan penyakit ringan.

Dexamethasone telah digunakan sejak awal tahun 60-an untuk mengobati berbagai penyakit yang berhubungan dengan inflamasi dan kekebalan seperti reumatoid artritis asma dan beberapa jenis kanker.

Harga yang relatif murah dan peredarannya yang bebas dalam jumlah besar membuat obat ini diharapkan dapat menjadi solusi penanggulangan pasien COVID-19 di negara-negara miskin.