Ngeyel, Presiden Brasil Diperintahkan Pengadilan Pakai Masker

BBC Indonesia
Sumber :
  • bbc

Seorang hakim di Brasil memerintahkan Presiden Jair Bolsonaro untuk mengenakan masker ketika dia berada di ruang publik di ibu kota, Brasilia, dan distrik federal sekitarnya.

Presiden sayap kanan itu dikritik karena meremehkan risiko yang ditimbulkan oleh virus corona.

Dia menganggapnya sebagai "flu ringan" pada awal pandemi.

Brasil ada dalam posisi kedua terkait jumlah kasus virus dan jumlah kematian terkait Covid-19 terbanyak, setelah Amerika Serikat.

Ada lebih dari 1,1 juta kasus yang dikonfirmasi dan lebih dari 51.000 kematian, menurut penghitungan Johns Hopkins University.

Terlepas dari angka-angka tinggi ini, Presiden Bolsonaro berulang kali tampil di depan umum tanpa masker saat menyapa para pendukungnya

EPA
Pekan lalu, Jair Bolsonaro meninggalkan istana tanpa mengenakan masker.

Pada satu unjuk rasa, ia terekam batuk tanpa menutupi mulutnya dan pada kesempatan lain ia terlihat bersin dan menutupnya dengan tangannya, lalu menjabat tangan seorang perempuan tua sesudahnya.

Persyaratan untuk mengenakan masker di distrik federal mulai berlaku pada 30 April.

Aturan itu diterapkan oleh gubernur distrik federal, Ibaneis Rocha, yang mengharuskan orang untuk menutupi hidung dan mulut mereka di semua ruang publik, termasuk transportasi umum, toko-toko dan tempat komersial dan industri.

Pada 11 Mei, aturan itu diperketat dengan mereka yang melanggar didenda 2.000 reais (Rp 5,4 juta) per hari.

Putusan Hakim Federal Renato Borelli mengharuskan Bolsonaro mengikuti aturan itu.

Reuters
Bolsonaro menemui pendukungnya (03/05), mengabaikan aturan pembatasan sosial dengan berjabat tangan dan mengambil foto dengan orang-orang.

Ia dan pejabat publik lainnya yang tidak mematuhi persyaratan juga akan dikenai denda 2.000 reais.

Presiden Bolsonaro berpendapat sejak awal pandemi bahwa tindakan yang diambil untuk menekan penyebaran virus bisa lebih merusak daripada pandemi itu sendiri.

Pada hari Senin (22/06), ia memperbarui seruannya untuk mengurangi lockdown dan membuka kembali toko-toko dan bisnis.

Dia mengatakan bahwa cara penanganan pandemi itu "mungkin sedikit berlebihan".

Bolsonaro mengatakan ekonomi harus diprioritaskan dan pernyataan itu dianggap memecah belah masyarakat.

Dia juga berselisih dengan gubernur negara bagian yang telah menerapkan aturan pembatasan pergerakan dan aturan untuk mengenakan masker di depan umum.