Donald Trump Pertama Kalinya Pakai Masker di Depan Publik

BBC Indonesia
Sumber :
  • bbc
Reuters
"Saya rasa memakai masker adalah tindakan yang tepat," kata Trump.

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengenakan masker untuk pertama kalinya dihadapan publik, Sabtu (11/07) waktu setempat. Dia tidak pernah melakukan itu sejak pandemi virus corona terjadi.

Trump memakai masker saat mengunjungi rumah sakit militer Walter Reed, kawasan di sekitar Washington. Di sana dia bertemu prajurit dan pekerja medis.

"Saya tidak pernah menolak masker tapi saya yakin ada faktor waktu dan tempat untuk memakainya," kata Trump saat meninggalkan Gedung Putih sebelum kunjungan itu.

Trump sebelumnya pernah berkata bahwa dia tidak akan mengenakan masker. Dia menghina lawannya dalam Pemilihan Presiden AS, dari Partai Demokrat, Joe Biden, yang kerap menggunakan masker.

Namun Sabtu kemarin, Trump berkata, "Saya rasa jika Anda berada di rumah sakit, terutama dengan kondisi seperti itu, di mana Anda berbicara di hadapan banyak tentara dan orang-orang yang baru keluar dari ruang operasi, menggunakan masker adalah tindakan yang tepat."

Pekan lalu, kepada jaringan televisi Fox Business Network, Trump berkata, "Saya mendukung penggunaan masker."

Trump menyebut senang dengan penampilannya dengan masker. Dia menyamakan dirinya dengan Lone Ranger, sosok pahlawan rekaan, yang bersama Tonto, seorang penduduk asli Amerika, menindak kejahatan pada masa lalu.

Namun, April lalu, ketika Pusat Kontrol Penyakit AS (CDC) merekomendasikan masyarakat untuk mengenakan masker atau penutup wajah berbahan kain, Trump berkata kepada pers bahwa dia tidak akan menjalankan anjuran tersebut.

"Saya rasa saya tidak akan melakukannya. Memakai masker saat saya bersalaman dengan presiden, perdana menteri, dikator, raja, ratu. Saya tidak bisa membayangkannya," ujar Trump.

Bagaimanapun, sejumlah laporan media massa menyebut orang-orang dekat Trump memintanya memakai masker di depan publik.

Bagaimana kondisi terkini di AS?

Muncul 66.528 kasus positif Covid-19 baru di AS selama 24 jam terakhir. Itu adalah rekor jumlah kasus harian. Menurut data Johns Hopkins University, sekitar 135.000 orang meninggal di AS akibat virus corona.

Lousiana menjadi negara bagian terakhir yang meminta penduduknya mengenakan masker.

Gubernur Louisiana yang berasal dari Partai Demokrat, John Bel Edwards, juga memerintahkan penutupan baru di seluruh negara bagiannya. Dia meminta pengetatan operasional restoran, yang tidak lagi diizinkan memberi layanan makan di tempat.

Ketentuan itu bakal mulai berlaku, 13 Juli mendatang. Namun anggota legislatif dari Partai Republik berencana mempersoalkan aturan tersebut.

"Jika Anda ingin marah terkait aturan itu, marahlah kepada saya." kata Edwards.

Peningkatan kasus positif Covid-19 juga terjadi di Texas. Ada 10.500 kasus baru di negara bagian itu, Sabtu lalu, atau rekor terbesar selama ini.

Gubernur South Carolina mengeluarkan aturan yang melarang bar menjual minuman beralkohol setelah pukul 11 malam. Tujuannya, diklaim demi memutus penyebaran virus corona.

Pengadilan di negara bagian Indiana juga menunda eksekusi mati terhadap terpidana kasus pembunuhan. Keluarga korban khawatir tertular virus corona pada perjalanan ke tempat eksekusi.

Daniel Lee, terpidana itu, dijadwalkan menjalani hukuman mati, 13 Juli besok. Dia akan menjadi terpidana pertama yang dieksekusi mati di Indiana dalam 17 tahun terakhir.