WHO Peringatkan Tak Ada Solusi Sederhana Kembangkan Vaksin COVID-19

Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pengembangan vaksin kini tengah dilakukan.-EPA
Sumber :
  • bbc

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa meskipun ada harapan terkait vaksin Covid-19, namun mungkin vaksin itu tidak akan pernah ditemukan.

Kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, berkata dalam sebuah konferensi pers bahwa "tidak ada peluru perak pada saat ini - dan mungkin tidak akan pernah ada".

`Peluru perak` mengacu pada istilah solusi sederhana dan cepat.

Ghebreyesus memohon kepada warga di seluruh dunia untuk mematuhi langkah-langkah seperti menjaga jarak sosial, mencuci tangan dan mengenakan masker, dengan mengatakan: "Lakukan semuanya."

Secara global, saat ini tercatat lebih dari 18 juta kasus positif Covid-19. Sedangkan korban tewas mencapai 689.000 orang, merujuk data yang dihimpun Johns Hopkins University di AS.

Berbicara di markas WHO di Genewa, Swiss, Ghebreyesus mengatakan pengembangan vaksin kini tengah dilakukan.

Reuters

"Beberapa vaksin kini sedang dalam fase tiga uji klinis, dan kita semua berharap bisa mendapatkan beberapa vaksin yang efektif, yang dapat membantu mencegah orang terinfeksi.

"Akan tetapi, tidak ada peluru perak untuk saat ini, dan mungkin tidak akan pernah ada," dia memperingatkan.

"Untuk saat ini, menghentikan wabah merujuk pada kontrol penyakit dan kesehatan masyarakat: pengujian, isolasi dan merawat pasien, serta melacak dan mengkarantina kontak mereka."

`Tetap menyusui`

Tedros menambahkan bahwa kaum ibu yang diduga atau dikonfirmasi positif virus corona, harus didorong untuk terus menyusui.

Manfaatnya, katanya, "secara substansial" melebihi risiko infeksi.

Sementara itu, investigasi awal WHO terkait kemungkinan sumber wabah di China telah selesai, ujarnya.

Ahli penyakit menular meyakini virus ini pada awalnya ditularkan dari hewan ke manusia dan perhatian telah difokuskan pada pasar di kota Wuhan di China, tempat pandemi Covid-19 dimulai.

Sebuah tim pendahulu yang menyelidiki sumber tersebut telah menyelesaikan misinya dan akan diikuti oleh kelompok internasional yang dipimpin oleh WHO, termasuk para pakar dari China. Belum diketahui kapan penyelidikan ini akan dimulai.

Dalam perkembangan lain:

  • Kota Melbourne di Australia menutup toko, pabrik dan bisnis non-esensial lain seiring dengan gelombang kedua virus corona di kota itu. Jam malam diterapkan di kota dnegan jumlah populasi lima juta orang tersebut, sebagai bagian dari langkah untuk menekan penyebaran penyakit.
  • Setidaknya 41 penumpang dan kru kapal pesiar Norwegia dinyatakan positif virus corona, kata pejabat pemerintah. Ratusan penumpang lain yang berlayar dengan kapal MS Roald Amundsen kini sedang menjalani karantina dan menunggu hasil tes.
  • Investigasi yang dilakukan BBC Persia menemukan jumlah angka kematian akibat virus corona di Iran tiga kali lipat dari yang diklaim pemerintah. Data pemerintah menunjukkan hampir 42.000 orang meninggal dunia akibat Covid-19 per 20 Juli, sedangkan Kementerian Kesehatan hanya melaporkan 14.405 kematian.