Ledakan Beirut: Di mana Negara-negara lain Menyimpan Amonium Nitrat

BBC Indonesia
Sumber :
  • bbc
Getty Images
Produksi amonium nitrat di Prancis.

Menyusul kerusakan yang disebabkan ledakan karena amonium nitrat di pelabuhan Beirut pada Selasa (04/08), ada kekhawatiran secara global mengenai penyimpanan bahan kimia tersebut.

Bahan kimia ini umum digunakan di seluruh dunia sebagai pupuk pertanian atau bahan peledak di sektor pertambangan.

Namun, ada aturan yang ketat mengenai tempat penyimpanan amonium nitrat dan lama waktu penyimpanan.

Akan tetapi lokasi penyimpanannya sering kali dirahasiakan karena berpotensi digunakan sebagai bahan dasar membuat bom.

India

Jumlah amonium nitrat di India diketahui hampir mencapai 740 ton yang disimpan dalam 37 peti kemas. Tempat penyimpanan ini berjarak 700 meter dari area pemukiman warga sekitar, 20 kilometer di luar Chennai, salah satu kota terbesar di India.

Bahan kimia berbentuk padatan putih seperti kristal ini berada di sana hampir lima tahun lalu, selagi otoritas negara bagian selatan Tamil Nadu berusaha menggugat perusahaan yang mengimpor bahan tersebut dari Korea Selatan pada 2015, yang diklaim untuk tujuan pertanian.

Pengiriman barang ini telah ditolak dalam proses bea cukai.

Penyelidikan mengungkapkan perusahaan:

  • memperoleh barang di bawah lisensi yang tidak valid.
  • menjual kepada "individu yang belum teridentifikasi" dan perusahan-perusahaan yang sebelumnya terlibat dalam pertambangan.

Sebagian kecil telah hilang karena tersapu banjir besar pada 2015. Dan sisanya sebanyak 697 ton saat ini sudah dilelang dan dikirim ke negara bagian tetangga Telangana.

Getty Images
Pelabuhan Beirut pasca ledakan.

Yaman

Jaksa Agung negara yang saat ini dilanda perang saudara itu telah memerintahkan penyelidikan setelah media massa melaporkan dugaan 100 peti kemas berisi amonium nitrat telah disimpan di Pelabuhan Aden.

Mereka mengatakan, bahan kimia tersebut diimpor tiga tahun lalu dan disita oleh pasukan pimpinan Arab Saudi yang menyokong pemerintahan yang diakui PBB.

Gubernur Aden, Tariq Salam, mengatakan: "Pasukan yang dikerahkan ke pelabuhan telah bertanggung jawab atas penyimpanan kargo berbahaya ini, yang diperkirakan termasuk 4.900 ton amonium nitrat disimpan di dalam 130 peti kemas kapal."

Tapi Pemerintah Yaman di pelabuhan Aden mengatakan kontainer-kontainer tersebut sebenarnya digunakan untuk menyimpan "pupuk organik, digunakan sebagai pupuk untuk pertanian."

"Material ini bukan bahan peledak atau pun radioaktif," katanya.

"Dan ini tidak ada dilarang untuk mengelola dan menyimpannya."

Irak

Pemerintah Irak melakukan inspeksi mendadak di pelabuhan dan bandara udara. Mereka menemukan amonimun nitrat yang disimpan di bandara internasional Baghdad.

"Direktorat Teknik Militer Kementerian Pertahanan Irak... dengan aman memindahkan material-material yang sangat berbahaya dari bagian kargo udara di bandara Baghdad... ke tujuan mereka, gudang Direktorat Teknik Militer," sebut cuitan seorang pejabat militer di media sosial pada 9 Agustus.

Australia

Sebelum terjadi ledakan di Beirut, orang-orang di Newcastle, New South Wales, telah meminta pemindahan atau pengurangan persediaan amonium nitrat dalam jumlah besar di sebuah gudang berjarak 3 kilometer dari pusat kota.

Getty Images
Sebubah muatan amonium nitrat disita bea cukai Indonesia pada 2016

Akan tetapi, Orica, sebuah perusahaan yang memasok bahan peledak ke industri pertambangan itu, mengatakan bahan kimia tersebut sudah disimpan dengan aman di area yang "tahan api dan dibangun secara khusus dari bahan-bahan yang tidak mudah terbakar".

Dan, lembaga pemerhati keselamatan tempat kerja di Selatan Australia, SafeWork SA, mengatakan amonium nitrat tersebut telah disimpan di 170 lokasi yang diatur dan dipantau ketat di seluruh wilayah.

Pelabuhan Inggris

Sebuah penyelidikan telah dilakukan pada penyimpanan amonium nitrat di sebuah pelabuhan besar di Lincolnshire, Immingham serta di lokasi lain di wilayah Humber.

Asosiasi Pelabuhan Inggris (ABP) mengatakan pelabuhan di Inggris harus patuh pada aturan yang ketat dan memastikan bahan kimia tersebut disimpan dan ditangani dengan aman.

Sementara itu, sebuah perusahaan yang berbasis di pelabuhan Portsmouth, Portico, telah menarik permohonan untuk menyimpan amonium nitrat dan mengatakan bahan kimia tersebut tidak akan melewati lokasi pelabuhan.

Meskipun pengumuman itu datang tak lama setelah kejadian ledakan di Beirut, perusahaan mengatakan hal ini disampaikan dengan alasan bisnis semata.

Kepala Asosiasi Penanganan Koordinasi Kargo Internasional, Richard Brough mengatakan amonium nitrat "zat yang sudah diatur karena ini terdaftar sebagai bahan berbahaya"

"Jika ini disimpan tersendiri, relatif menjadi zat yang aman," katanya.

"Tapi akan menjadi persoalan ketika bahan kimia ini telah terkontaminasi, misalnya dengan minyak."

BBC