Sempat 100 Hari Bebas COVID-19, Kota di Selandia Baru Lockdown Lagi

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern
Sumber :
  • Sumber BBC

VIVA – Pemerintah Selandia Baru kembali menutup kota terbesar, Auckland, setelah empat kasus baru COVID-19 ditemukan di kota itu. Temuan ini adalah kasus pertama penularan domestik, setelah negara itu bebas dari virus corona selama 102 hari terakhir.

Perdana Menteri Jacinda Ardern mengatakan pembatasan level 3 akan diberlakukan di Auckland mulai siang hari pada Rabu, 12 Agustus 2020, sebagai pencegahan. Ini berarti masyarakat tidak diizinkan bekerja atau ke sekolah, dan pertemuan lebih dari 10 orang akan dibatasi.

Pembatasan tersebut akan diterapkan selama tiga hari hingga Jumat, 14 Agustus 2020. Direktur Jenderal Kesehatan, Ashley Bloomfield, mengatakan empat kasus yang dikonfirmasi berada dalam satu keluarga. Satu orang berusia 50-an tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri.

"Ini adalah sesuatu yang telah kami persiapkan. Kami sudah bebas selama 102 hari. Tidak ada negara yang melangkah sejauh yang kami lakukan. Dan karena kami satu-satunya, kami harus membuat rencana kata PM Ardern dalam konferensi pers, seperti dilansir The Star, Selasa, 11 Agustus 2020.

Baca juga: Duterte Ajukan Diri Jadi Relawan Uji Coba Vaksin Corona Buatan Rusia

Ardern menegaskan, perjalanan ke Auckland di North Island akan dibatasi kecuali memang berdomisili di sana. Selain itu wilayah lain di Selandia Baru akan memasuki level siaga 2 selama tiga hari. Ini berarti imbauan jarak sosial akan diterapkan kembali.

Selandia Baru telah melewati 100 hari tanpa penularan domestik dari COVID-19. Namun pemerintah memperingatkan warganya agar tidak berpuas diri karena negara-negara seperti Vietnam dan Australia yang pernah mengendalikan virus, kini kembali harus berjuang memerangi virus tersebut.