Kesaksian Penyintas Pesawat Air India Express Jatuh, Mengerikan

BBC Indonesia
Sumber :
  • bbc
EPA
Kecelakaan pesawat Air India Express menewaskan 18 penumpang, termasuk dua pilot yang mengemudikannya.

Seorang penyintas pesawat jatuh di negara bagian Kerala, India, berkisah kepada BBC tentang kejadian dramatis yang terjadi sebelum dan setelah kecelakaan.

"Kami mendengar pilot berbicara lewat pengeras suara. Dia berkata `mendarat di Calicut`, tapi suaranya hilang sebelum dia menyelesaikan kalimatnya. Dua atau tiga menit kemudian kami jatuh."

Kejadian itu dikatakan Yuojin Yusuf. Dia mengingat kecelakaan pesawat yang dialaminya 7 Agustus lalu.

Yusuf adalah satu dari 190 penumpang pesawat Air India Express yang tergelincir dari landasan pacu Bandara Kozhikode (dulu bernama Calicut). Saat insiden itu terjadi, cuaca buruk tengah terjadi.

Yusuf duduk di bagian belakang pesawat. Dia mengalami cedera tapi selamat.

"Saya berterima kasih pada Tuhan saya selamat. Saya sekarang mengisolasi diri di rumah. Ada luka kecil di bibir dan tangan, tapi saya aman sekarang," ujarnya.

Insiden yang dialami Yusuf itu adalah kecelakaan pesawat penumpang terburuk di India selama satu dekade terakhir. Otoritas penerbangan India menyebut terdapat keajaiban dalam insiden itu karena jumlah korban meninggal yang minim.

Yusuf berkata, 45 menit sebelum jadwal pendaratan pesawatnya, para penumpang mulai memakai sabuk pengaman.

BBC
Yuojin Yusuf mengaku beruntung hanya mengalami luka ringan.

Kerala baru-baru ini dilanda musim hujan yang parah, yang menimbulkan malapetaka di beberapa bagian negara bagian.

Pada hari kecelakaan pesawat itu, banjir di distrik Munnar, misalnya, memicu tanah longsor besar.

Sekitar 40 orang tewas dalam bencana alam itu. Puluhan orang lainnya hingga kini masih hilang, dikhawatirkan tewas.

Insiden pesawat jatuh itu terjadi dengan sangat cepat, kata Yusuf.

"Pesawat bergerak sangat cepat, menabrak sesuatu lalu jatuh," ujarnya. Dia mengaku mendengar jeritan dan tangisan penumpang lain di dalam pesawat.

Yusuf sempat tidak tahu bahwa badan pesawat itu terbelah di tengah karena benturan.

Yusuf duduk di bagian belakang pesawat sehingga dia tidak mengalami cedera serius. Penumpang di bagian di depan bernasib lebih buruk.

"Butuh hampir 20 menit untuk keluar dari pesawat," kata Yusuf.

"Saya turut berduka untuk anggota keluarga yang kehilangan orang yang mereka cintai dalam kecelakaan itu," ucapnya.

Apa yang kita ketahui tentang kecelakaan itu?

Penerbangan dengan nomor IX 1134 itu membawa 184 penumpang, termasuk 10 bayi dan enam awak, saat berusaha mendarat di Bandara Kozhikode.

Pesawat Boeing 737 tersebut jatuh pada pukul 19:40 waktu setempat. Media massa di India menyebut para pilot tidak dapat melihat landasan pacu pada upaya pendaratan pertama mereka karena hujan lebat.

Ketika mendarat, pesawat itu berada sekitar seribu meter di luar landasan, sebelum akhirnya tergelincir dan meluncur ke selokan.

Dampaknya, badan pesawat pecah menjadi dua bagian. Foto-foto dari tempat kejadian menunjukkan badan pesawat pecah dan kursi-kursi tersebar di tanah.

Kozhikode memiliki bandara yang kecil. Pilot akan menghadapi tantangan saat mendaratkan pesawat karena ada penurunan tajam di salah ujung landasan pacu.

Sementara itu, penyelidik sudah menemukan kotak hitam pesawat itu.

Menteri Penerbangan India, Hardeep Singh Puri, mengunjungi lokasi kecelakaan, Sabtu lalu. Dia mengumumkan pemulihan perekam data penerbangan dan perekam suara kokpit.

Dua barang itu merupakan bukti penting untuk menyelidiki kecelakaan pesawat.

Puri memuji pilot utama. Dia menyebut masih terlalu dini untuk menyatakan apa penyebab kecelakaan itu.

"Kita harus bersyukur korbannya hanya sebanyak ini," kata dia.

"Pesawat itu jatuh 10 meter ke bawah. Tim penyelamat dapat segera mencapai lokasi, memotong badan pesawat dan mengevakuasi penumpang yang terperangkap di dalam," ujar Puri.