Sudah Sembuh, Eks Pasien Masih Rasakan Gejala COVID-19 Berbulan-bulan

Meredith masih mengalami sesak napas, beberapa bulan setelah pertama kali terinfeksi virus corona.-BBC
Sumber :
  • bbc

Sekitar 300.000 orang di Inggris menunjukkan gejala terkena virus corona selama lebih dari satu bulan. Dari angka ini, sekitar 60.000 di antaranya jatuh sakit selama lebih dari tiga bulan akibat Covid-19.

Data ini diungkapkan oleh Tim Spector, guru besar epidemiologi genetika dari King`s College London.

Meredith (22 tahun) dan Elly (37 tahun), termasuk di antara warga Inggris yang masih menunjukkan gejala beberapa bulan setelah terinfeksi virus corona.

Meredith mengatakan, sebagai anak muda, ia tadinya tidak terlalu mengkhawatirkan penyakit yang disebabkan oleh virus corona.

"Saya masih muda, bugar dan sehat ... kalau pun terinfeksi, saya memperkirakan saya akan sembuh dengan cepat," kata Meredith yang hobi bersepeda ini.

Ia pertama kali menunjukkan gejala terkena virus corona pada pertengahan April.

"Saya mengalami radang tenggorokan dan demam. Saya biasa bersepeda enam hari dalam satu pekan ... [setelah mengalami gejala terkena virus corona] saya mencoba latihan bersepeda seperti sedia kala, namun setelah itu saya terkapar," ungkap Meredith.

"Saya tak bisa berdiri, saya sesak napas, dan otot-otot terasa sangat sakit...," katanya.

Gejala yang ia alami ternyata tidak hilang dengan cepat, meski ia dinyatakan telah bebas dari virus corona.

"Saya berbicara dengan dokter dan mereka mengatakan memang ada pasien-pasien yang terus saja menunjukkan gejala-gejala Covid-19 [setelah dinyatakan bebas dari virus]. Dokter mengatakan, pasien istirahat saja dengan cukup," kata Meredith.

BBC
Meredith mengira sebagai perempuan muda dan aktif, ia akan melewati infeksi dengan mudah dan cepat.

Ia mengatakan kadang ia memaksakan diri untuk berolahraga, tapi jika porsi berolahraga ini terlalu banyak, biasanya ia akan tumbang keesokan harinya.

"Saya masih mengalami sesak napas dan keadaan ini membuat saya sangat khawatir," katanya.

Hal yang sama dialami Elly.

Sebelum menunjukkan gejala-gejala terkena virus corona, Elly berolahraga dan yoga hampir setiap hari.

Perempuan ini mengatakan ia meyakini dirinya terkena virus corona pada 21 Maret saat menyiapkan diri untuk mengikuti lomba maraton di London.

Ia diberi tahu bahwa virus corona akan hilang setelah beberapa waktu. Enam bulan berlalu, ia masih mengalami sesak napas dan rasa letih yang ekstrem.

"Saya terkapar selama setidaknya enam bulan," kata Elly.

Gejala Covid-19 yang terus ia alami membuatnya tak bisa bekerja, harus tinggal di rumah, dan tak bisa menemui kawan.

Ia sampai harus berganti klinik untuk mendapatkan perawatan yang ia perlukan.

Namun, dokter tetap saja tak bisa memberi nasihat terkait apa yang harus ia lakukan agar Elly bisa pulih seperti dulu.

Perlu didirikan banyak pusat rehabilitasi

Martin Marshall, pengurus organisasi dokter di Inggris mengatakan jumlah orang yang tetap memperlihatkan gejala Covid-19 --meski tadinya sudah dinyatakan sembuh-- bertambah.

"Sebagian kecil dari orang-orang yang pernah terkena virus corona memerlukan nasihat dari dokter spesialis," kata Marshall.

Ia menambahkan, diperlukan lebih banyak klinik yang bisa membantu orang-orang yang terus saja menunjukkan gejala Covid-19 dan angka orang-orang tersebut terus bertambah.

Badan layanan kesehatan Inggris (NHS) mengatakan mereka terus menambah klinik-klinik rehabilitasi untuk para mantan pasien Covid-19. NHS juga telah menyediakan situs online khusus untuk membantu mereka.

Lynne Turner Stokes, guru besar rehabilitasi kedokteran di King`s College London mengatakan situs ini bermanfaat, namun pemerintah harus mengambil langkah-langkah lain.

Mantan pasien Covid-19 ini perlu diperiksa secara menyeluruh di klinik atau di pusat rehabilitasi, misalnya dilihat apakah paru-paru dan jantung mereka dalam kondisi baik, katanya.

"Layanan secara langsung, dengan tatap muka akan sangat bermanfaat," ujar Stokes.