Senjata Biologi dan Nuklir Ancam AS
VIVAnews - Amerika Serikat diperkirakan akan menerima serangan nuklir atau senjata biologi sebelum 2013. Peringatan itu merupakan laporan penelitian komisi yang terdiri dari dua partai.
Hasil penelitian ini diberikan dalam pengarahan singkat Selasa 2 Desember 2008, kepada Wakil Presiden Terpilih Joe Biden.
Hasil laporan itu menyarankan pemerintah Obama untuk mendukung upaya untuk mencegah dan mempersiapkan perang kuman oleh teroris.
“Margin kita dalam keamanan telah menipis bukannya meningkat,” kata laporan resmi yang diperoleh AP, dan dijadwalkan akan dirilis resmi hari Rabu besok.
Komisi ini juga mendorong pemerintahan baru untuk menunjuk satu pejabat di Dewan Keamanan Nasional untuk secara eksklusif mengkoordinasi intelijen AS dan kebijakan luar negeri dalam melawan penyebaran nuklir dan senjata biologi.
Laporan komisi soal pencegahan Perkembangbiakkan WMD dan Terorisme, dipimpin mantan senator Bob Graham dari Florida dan Jim Talent dari Missouri, mengetahui bahwa kelompok teroris masih kekurangan kemampuan ilmiah dan teknis untuk membuat senjata dari patogen atau bom nuklir.
Tapi kekurangan itu dengan mudah bisa dilalui, bila teroris menemukan ilmuwan yang mau berbagi ilmu atau menjual kemampuan mereka.
“Amerika harus lebih perhatian bahwa teroris bisa menjadi ahli biologi dan sebaliknya ahli biologi bisa menjadi teroris,” kata laporan itu.
Komisi ini yakin senjata biologi mungkin sekali diperoleh dan digunakan sebelum nuklir atau senjata radioaktif karena fasilitas nuklir lebih dijaga dengan ketat.
Pegawai sipil di laboratorium dengan potensi pathogen yang berbahaya yang berlimpah, bagaimanapun akan dengan mudah dikompromikan.
“Ancaman biologi lebih besar dari nuklir, akuisisi pathogen mematikan, dan persenjataan penyebarannya dalam bentuk form, jauh lebih mudah daripada mencuri atau memproduksi uranium atau plutonium dalam membuat senjata nuklir,” kata laporan itu.
Aktivitas pemerintah AS dalam pencegahan perkembangbiakkan senjata biologi harus lebih ditingkatkan dibanding pencegahan terorisme nuklir. Komisi ini merekomendasikan pencegahan terorisme biologi sebagai prioritas yang lebih tinggi.(AP)