Gajah Paling Kesepian di Dunia Akhirnya Bebas ke Habitatnya

BBC Indonesia
Sumber :
  • bbc
EPA
Dokter hewan Amir Khalil membantu Kaava dengan peerjalanannya dari Pakistan ke Kamboja.

Seekor gajah, yang pernah dijuluki sebagai gajah paling kesepian di seluruh dunia, akhirnya dapat dipertemukan dengan spesies sejenis pertama kali dalam delapan tahun.

Gajah yang dinamakan Kaavan ini diangkut dari Pakistan ke cagar alam Kamboja, setelah proses hukum panjang untuk membebaskannya dari kebun binatang di Islamabad.

Bintang pop Cher menanggung biaya tim pengacara untuk memperjuangkan pembebasan gajah itu. Cher hadir menyambut Kaavan saat gajah itu tiba di rumah barunya.

Kaavan berada selama 35 tahun di kandang sempit dan tandus di kebun binatang di Islambad.

Gajah ini hidup sendiri dan terisolasi setelah gajah betina mati pada 2012.

Gajah tersebut dilepas bersama kawanan gajah lain di cagar alam.

"Saya sangat senang dan saya sangat bangga dia ada di sini," kata Cher kepada kantor berita AFP di bandara Siem Reap di bagian utara negara itu. "Kaavan hewan yang luar biasa dan mengagumkan."

Sementara banyak pelancong di seluruh dunia terkena pandemi virus corona, Kaavan berperilaku "seperti penumpang istimewa" dalam perjalanannya dari Pakistan, menurut Amir Khalil, dokter hewan dari kelompok kesejahteraan hewan Four Paws International (FPI).

Khalil mengatakan gajah itu tidak stres, sempat makan dan tidur sebentar selama penerbangan.

Getty Images
Cher sedang berada di bandara Siem Reap ketika Kaavan tiba dengan kandangnya.
Getty Images
Para biksu Buddha memberkati Kaavan saat kedatangannya di Kamboja.

Wakil Menteri Lingkungan Kamboja, Neth Pheaktra, mengatakan negara itu "senang menyambut Kaavan".

"Dia tidak lagi menjadi gajah paling kesepian di dunia. Kami berharap dapat membiakkan Kaavan dengan gajah lokal. Ini adalah upaya untuk melestarikan lapisan genetik," kata menteri itu kepada AFP.

Sebelum memulai bagian perjalanan terakhir menuju lokasi cagar alam, para biksu Buddha memberi Kaavan pisang dan semangka. Mereka melantunkan doa dan memercikkan air suci di kandangnya untuk memberkatinya.

Pembebasan Kaavan merupakan kampanye bertahun-tahun oleh aktivis dari FPI dan Cher, yang ikut mendirikan Free the Wild, sebuah badan amal perlindungan satwa liar.

Getty Images
Peti Kaavan dipindahkan ke truk untuk bagian terakhir perjalanannya.

Sebagai daya tarik utama di Kebun Binatang Marghazar di Islamabad, Kaavan menghibur orang banyak dengan mengangkat belalainya untuk mengumpulkan pemberian uang ketika mahout, atau pawangnya, menusuknya dengan tongkat dengan kail tajam di ujungnya.

Gajah betina yang ditempatkan bersama Kaavan mati pada tahun 2012 setelah mengalami apa yang disebut FPI sebagai "zoochosis" - sejenis penyakit mental yang disebabkan oleh kondisi sendiri dan kondisi kebun binatang yang buruk.

Rantai di kaki Kaavan meninggalkan bekas luka permanen di kakinya dan gajah ini juga sangat kelebihan berat badan karena diet yang tinggi gula.

Getty Images
Foto Kaavan pada 2016 meminta makanan dari pengunjung.
Getty Images
Kaavan menunjukkan tanda-tanda penyakit mental yang disebabkan oleh penahanannya.

Cher menyewa tim hukum untuk mendesak pembebasan gajah dan ketika pengadilan mengeluarkan perintah untuk membebaskannya pada Mei, penyanyi itu menyebutnya sebagai salah satu "momen terbesar" dalam hidupnya.

Tak lama kemudian, kebun binatang itu diperintahkan tutup untuk selamanya.

FPI, bersama otoritas Islamabad, juga membantu merelokasi hewan lain dari kebun binatang.

Saat ini tersisa dua beruang coklat Himalaya, seekor rusa dan seekor monyet, seperti dilaporkan AFP.

Getty Images
Tim dari Four Paws International merayakan saat Kaavan memulai perjalanannya.