Lebah Madu Asia Lindungi Sarang dengan Air Seni Manusia dan Feses

Lebah madu, Getty Images via BBC Indonesia
Sumber :
  • bbc

Para peneliti telah menemukan bahwa lebah madu di Vietnam mengumpulkan dan mengoleksi kotoran hewan di sekitar sarang mereka untuk mencegah serangan mematikan lebah raksasa.

Mereka mengatakan temuan itu adalah yang pertama mendokumentasikan penggunaan "alat-alat" oleh lebah madu.

Lebah menggunakan kotoran ayam, kotoran kerbau dan bahkan air seni manusia untuk melindungi sarangnya.

Lebah madu, yang populasinya kian menurun di seluruh dunia, memainkan peran penting dalam penyerbukan tumbuhan yang ditanam manusia sebagai bahan makanan.

Para ilmuwan yang menerbitkan temuan itu dalam jurnal PLOSE ONE pada Rabu (09/12) mengatakan penelitian itu dimulai setelah seorang peternak lebah Vietnam memberi tahu mereka bahwa ada bintik-bintik gelap misterius yang mereka temukan di pintu masuk sarang.

Mereka kemudian melihat bahwa itu adalah kotoran.

"Kami pikir itu gila karena lebah tidak mengumpulkan kotoran," kata ilmuwan utama Heather Mattila kepada kantor berita AFP.

Penelitian tersebut menegaskan bahwa kotoran tersebut merupakan pertahanan yang digunakan oleh lebah, khususnya terhadap lebah raksasa.

Cara ini menambah "daftar pertahanan yang mengesankan yang dilakukan lebah madu untuk mencegah lebah raksasa menghancurkan koloni mereka", kata Dr Mattila, guru besar ilmu biologi di Wellesley College di negara bagian Massachusetts, AS.

Lebah dikenal menggunakan berbagai strategi untuk menangkis serangan dari predator.

Peneliti menemukan lebah madu melindungi koloni mereka dengan melakukan getaran tubuh yang disinkronkan, mendesis, atau membungkus para penyusup sampai mereka merasa kepanasan.

Lebah raksasa Asia - lima kali lebih besar dari lebah madu - dapat membantai koloni lebah madu dalam hitungan jam. Mereka juga bisa menimbulkan sengatan yang kuat pada manusia.

Para ilmuwan menemukan bahwa lebah raksasa kecil kemungkinannya untuk melancarkan serangan massal pada sarang lebah yang dipenuhi banyak kotoran.

Mereka juga menghabiskan 94% waktu lebih sedikit waktu untuk mengunyah di pintu keluar masuk lebah (entrance) jika mereka mendarat di sana.

Penggunaan kotoran baru dilakukan lebah madu Asia, kata ilmuwan, dan menambahkan spesies yang sama di Eropa dan Amerika Utara tidak memiliki pertahanan serupa.

Lebah raksasa Asia baru-baru ini terdeteksi di Amerika Utara di mana mereka dijuluki "lebah pembunuh" karena ancaman yang mereka timbulkan terhadap lebah madu dan ekosistem lokal serta keselamatan manusia.

Sekitar 40 orang dibunuh setiap tahun oleh lebah raksasa Asia, menurut Museum Smithsonian di Washington DC.