Inilah Tiga Prioritas Diplomasi Indonesia Tahun 2021

Pernyataan Pers Tahunan Menlu RI
Sumber :
  • Screenshot Rilis Pers Kemlu RI

VIVA – Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan, pandemi COVID-19 memberi pelajaran berharga mengenai pentingnya kerja sama global untuk memperkokoh infrastruktur dan tata kelola kesehatan, tatanan ekonomi dunia dan memperkokoh multilateralisme.

Hal ini disampaikan Menlu Retno dalam pernyataan pers tahunan Menteri Luar Negeri Tahun 2021, yang dilakukan secara virtual untuk pertama kalinya.

"Dunia mengalami perubahan yang sangat signifikan. Agar dapat berkontribusi, diplomasi Indonesia dituntut untuk Anticipative, Adaptive dan Agile," kata Retno membuka PPTM 2021, Rabu 6 Januari 2021.

Untuk memperkuat kontribusinya, Indonesia pun melakukan pemfokusan ulang (refocusing) prioritas diplomasi RI untuk tahun 2021.

"Pertama memperkuat perlindungan WNI. Kedua, mendukung upaya mengatasi pandemi baik dari aspek kesehatan maupun dampak sosial ekonomi. Ketiga, terus berkontribusi bagi perdamaian dan stabilitas dunia," ungkap Menlu.

Untuk perlindungan WNI, sepanjang tahun 2020 sudah ada lebih dari 54 ribu kasus yang telah ditangani, 172 ribu WNI direpatriasi, setengah juta sembako diberikan, lebih dari 2.400 WNI terpapar COVID-19 di luar negeri didampingi, 17 WNI dibebaskan dari hukuman mati, empat sandera dibebaskan dan Rp103,8 miliar hak finansial WNI diperjuangkan.

Untuk fokus kedua, diplomasi Indonesia bergerak tak hanya untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek, tapi juga ketahanan dan kemandirian nasional di bidang kesehatan.

Sementara itu untuk fokus kedua, Menlu Retno menegaskan karakter diplomasi Indonesia adalah menjembatani berbagai perbedaan dan menjadi bagian dari solusi.

"Karakter dan peran ini semakin diperlukan di tengah terus meningkatnya rivalitas bahkan selama pandemi," ungkapnya.

Di tingkat ASEAN, Indonesia terus berupaya menjaga kesatuan dan sentralitas di antara negara-negara anggota ASEAN. Indonesia juga merupakan negara nomor delapan penyumbang penjaga perdamaian terbesar di dunia.

"Tahun 2020 merupakan tahun yang berat. Namun kita perlu berikhtiar dan optimis. Optimisme inilah yang harus terus kita perkuat memasuki tahun 2021," ujar Menlu Retno.