Janji Joe Biden Ditagih Meksiko Pascabentrokan Ribuan Imigran

BBC Indonesia
Sumber :
  • bbc

Belum lagi dilantik, Presiden terpilih AS, Joe Biden telah ditagih janjinya terkait isu imigran pencari suaka yang ingin masuk ke AS melalui Meksiko.

Adalah Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador yang menyerukan agar AS melakukan reformasi besar-besaran pada kebijakan imigrasinya.

EPA
Karavan-karavan migran memblokir jalan utama setelah dihentikan oleh polisi di Guatemala pada akhir pekan.

Pernyataan ini disampaikan di tengah gelombang imigran yang tengah berupaya masuk ke negara itu.

Bentrokan antara ribuan imigran dengan polisi di Guatemala terus berlangsung sejak kemarin. Para imigran bermaksud pergi ke AS lewat Amerika Tengah.

Mereka diblokade oleh polisi di negara tetangga Guatemala.

Lopez Obrador mengatakan ia berharap bahwa Presiden terpilih Joe Biden akan setuju untuk bekerja sama dengan Meksiko dan negara lainnya dalam masalah ini.

Sekitar 7.000 migran, kebanyakan dari Honduras, telah memasuki Guatemala.

Mereka berharap bisa melanjutkan perjalanan ke Meksiko dan akhirnya mencapai perbatasan AS.

Setiap tahun, puluhan ribu orang migran Amerika Tengah mencoba mencapai AS, seringkali dengan berjalan kaki, dalam kelompok-kelompok yang dikenal sebagai "karavan".

Mereka mengatakan bahwa mereka melarikan diri dari penganiayaan, kekerasan dan kemiskinan di negara asal mereka. Kondisinya diperparah oleh kerusakan yang ditimbulkan oleh dua badai besar yang melanda Amerika Tengah November 2020.

Di Guatemala pada hari Senin (18/01), pasukan keamanan membubarkan karavan yang terdiri dari sekitar 4.000 orang, sebagian besar merupakan imigran Honduras yang telah berkemah di dekat desa Vado Hondo.

EPA
Perempuan dan anak-anak termasuk di antara mereka yang dipaksa bubar

Beberapa saksi mata mengatakan sejumlah petugas, sambil memukuli tongkat ke perisai mereka, mencoba untuk memaksa kelompok itu kembali ke arah perbatasan Honduras, yang terletak sekitar 50 kilometer dari lokasi.

Para migran berpencar tetapi beberapa melemparkan batu ke arah polisi yang merespons dengan menembakkan gas air mata.

Karavan itu telah ditahan di daerah setempat sejak Sabtu dan memblokade salah satu jalan utama, yang menyebabkan kemacetan lalu lintas yang merayap panjang. Bentrokan pecah pada hari Minggu (17/01) ketika beberapa migran mencoba memaksa melewati garis polisi.

BBC

Saat berbicara kepada wartawan, menteri luar negeri Guatemala Pedro Brolo mendesak pemerintah Honduras untuk membantu memastikan "perjalanan pulang yang tertib dan aman bagi mereka yang berada di karavan ini".

Sementara dalam pernyataannya pada hari Senin (19/10), Presiden Meksiko Lopez Obrador mendesak AS untuk melakukan reformasi terhadap kebijakannya tentang imigrasi.

"Saya kira sudah waktunya komitmen [reformasi keimigrasian] dipenuhi, dan itulah yang kami harapkan," katanya.

"Dalam kampanye Joe Biden, dia menawarkan untuk menyelesaikan reformasi imigrasi dan saya berharap dia mampu mencapainya. Itulah yang saya harapkan."

Presiden Lopez Obrador mengatakan, pemerintahnya akan mencoba mencegah imigran menyeberang ke Meksiko, tetapi ia juga menambahkan bahwa hak semua imigran harus dihormati.

Presiden Donald Trump telah mengambil tindakan tegas terhadap imigrasi ilegal, terutama di sepanjang perbatasan selatan AS dengan Meksiko. Dia juga menekan Meksiko, Guatemala, Honduras dan El Salvador untuk menindak para imigran yang menuju utara.

Janji Biden

Sedangkan Biden telah berjanji untuk mengakhiri kebijakan imigrasi yang ketat dari pendahulunya, tetapi pemerintahannya, yang akan mulai menjabat pada hari Rabu (20/01), telah memperingatkan para imigran untuk tidak melakukan perjalanan tersebut karena kebijakan tidak akan berubah dalam semalam.

Seorang pejabat administrasi mengatakan kepada NBC News bahwa para migran yang mencoba mendapatkan suaka di AS perlu memahami bahwa mereka tidak akan dapat segera datang ke Amerika Serikat".

Pemerintahan Biden akan memprioritaskan imigran tidak berdokumen yang sudah tinggal di AS, bukan mereka yang menuju ke negara itu sekarang, kata pejabat tersebut.