VIVA – Pemilu Palestina dinilai jadi momentum rekonsiliasi antara Hamas-Fatah. Keputusan Presiden Palestina Mahmoud Abbas untuk menggelar pemilu untuk pertama kalinya sejak 2006 atau sudah 15 tahun diapresiasi.
Demikian disampaikan Staf Khusus Presiden Bidang Isu Strategis, Diaz Hendropriyono. Menurut dia, pemilu kali ini jadi momentum yang tepat menyangkut konflik internal Palestina.
“Saya optimis pemilu ini akan menjadi momentum rekonsiliasi. Kalau Hamas dan Fatah kompak, perjuangan diplomasi Palestina akan lebih efektif karena legitimasinya jelas,” kata Diaz kepada wartawan, Jumat 22 Januari 2021.
Diaz mengatakan, konflik internal berkepanjangan di negara itu sudah pasti menyulitkan Palestina memperjuangkan kemerdekaan. Keputusan mengadakan pemilu adalah keputusan yang tepat, sekaligus menunjukkan kenegarawanan seorang Mahmoud Abbas.