Dubes Georgia Sambangi Kantor PDIP, Ada Apa?

Dubes Georgia, Irakli Asashvili, sambangi kantor PDIP.
Sumber :
  • VIVA/Eduward Ambarita

VIVA – Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, menerima kedatangan Duta Besar Georgia untuk Indonesia Irakli Asashvili secara khusus di ruang terbuka yang terletak di kantor pusat partai itu di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, hari ini. Pertemuan yang terbilang berbeda ini, membicarakan hal-hal strategis, termasuk perbincangan ringan.

Pihak Georgia ingin memperhangat hubungan dengan Indonesia lewat permintaan agar ada kantor perwakilan di sana. Sedangkan Hasto juga sekaligus memanfaatkan momen itu untuk memperkenal cerutu asal Jember, Jawa Timur.

"Ibu Megawati menyampaikan salam hangat atas kunjungan Pak Dubes Georgia ini," kata Hasto saat pertemuan dalam keterangannya yang diterima VIVA, Senin 14 Juni 2021.

Hasto mengatakan pertemuan ini istimewa karena digelar di ruang terbuka kantor partai. Lantas dalam pertemuan, lalu diputarkan video singkat sejarah PDIP. Usai pemutaran itu, Hasto menegaskan sikap PDIP yang teguh menjaga pluralisme dan menjunjung tinggi ideologi Pancasila.

Dia juga memaparkan berbagai survei yang menyebutkan PDIP memiliki elektoral tertinggi, dan saat ini sedang fokus melakukan konsolidasi menyeluruh guna memastikan kemenangan pada Pemilu mendatang. Dia juga menjelaskan program sekolah partai PDIP untuk meningkatkan kualitas kader dan calon kepala daerah.

“PDIP ikut mengambil peran dalam meningkatkan persahabatan dan kerja sama Indonesia dengan negara-negara sahabat termasuk di bidang ekonomi,” ujar Hasto.

Hasto mengatakan, peran partainya di pemerintahan yang akan selalu mendorong peningkatan kerja sama Indonesia dengan negara-negara di dunia, termasuk Georgia. Sedangkan Dubes Georgia, Irakli Asashvili, menyatakan pihaknya sangat tertarik atas penjelasan soal sekolah partai berlogo banteng tersebut. Dia menanyakan bagaimana sistem serta mekanisme pelaksanaannya di tingkat pusat dan daerah.

"Saya telah mengujungi beberapa wilayah Indonesia. Negara Indonesia kaya dengan budaya, kuliner dan memiliki pemandangan yang indah. Tak cukup lima tahun sebagai Dubes untuk mengenal Indonesia yang begitu indah," ujar Dubes Asashvili.

“Kami tidak memiliki banyak kedutaan besar di Asia, khususnya Asia Tenggara. Kami ingin Indonesia membuka kedutaannya di Georgia,” sambung Dubes.

Sekadar diketahui, Georgia negara pecahan yang dulunya pernah menjadi bagian Uni Soviet, dan beberapa pemimpinnya cukup disegani kala itu. Negeri itu dikenal memiliki komoditas ekspor berupa bahan tambang, produk kimia, hingga produk pertahanan.

Sementara produk Indonesia yang diminati Georgia adalah hasil pertanian seperti kopi, tepung kelapa, hingga minyak sawit.

Dalam pertemuan ini, Hasto didampingi anggota DPR RI Andreas Hugo Pareira, dan para kader partai lainnya. Diantaranya adalah Hanjaya, Helmy Hidayat, Leni, Michael Umbas, dan Aryo Adhi.

Sementara Dubes Georgia didampingi Akaki Dvali, Deputy Head of Mission Embassy of Georgia.