Negara-negara Barat Evakuasi Diplomat dan Warga Sipil dari Afghanistan

Ratusan warga Afghanistan memenuhi ruangan pesawat militer AS menuju Qatar dari Kabul.
Sumber :
  • ANTARA/Courtesy of Defense One

VIVA – Negara-negara Barat mulai mengevakuasi para diplomat dan warga sipil dari Afghanistan, setelah ibu kota Kabul direbut oleh Taliban. Negara-negara Barat meningkatkan upaya evakuasi di saat Taliban menjanjikan hak-hak perempuan, kebebasan media dan amnesti bagi pejabat pemerintah di Afghanistan.

Penerbangan militer yang mengevakuasi para diplomat dan warga sipil dari Afghanistan mulai lepas landas sejak Selasa pagi 17 Agustus 2021, kata seorang pejabat keamanan salah satu negara Barat di bandara Kabul kepada Reuters.

Amerika Serikat mengatakan penerbangan militernya telah mengevakuasi 3.200 orang dari Kabul sejauh ini, termasuk 1.100 pada hari Selasa.

Sebuah pesawat Angkatan Udara Kerajaan Inggris yang membawa warga negara Inggris dan staf kedutaan mendarat di pangkalan udara di Oxfordshire, Inggris. Sementara itu, penerbangan Lufthansa carteran pemerintah Jerman membawa 130 pengungsi mendarat di Frankfurt di Jerman.

Kanada berencana melanjutkan penerbangan militer ke Afghanistan untuk mengevakuasi warga sipil ketika Amerika Serikat mendapatkan kembali kendali atas bandara Kabul, kata Angkatan Bersenjata Kanada (CAF), Selasa malam.

"Penerbangan CAF akan mendukung operasi yang sedang berlangsung dan akan mengevakuasi sebanyak mungkin warga Afghanistan yang berisiko karena hubungan dekat dan lama mereka dengan Kanada," kata seorang juru bicara CAF dalam sebuah pernyataan melalui surat elektronik kepada Reuters.

Penerbangan menggunakan pesawat sewaan yang membawa warga Afghanistan telah tiba di Kanada mulai Senin malam (16/8) dan penerbangan tambahan akan dikirim mulai Selasa malam (17/8), menurut pernyataan CAF.

"Kami bekerja dalam koordinasi yang erat dengan mitra AS dan sekutu-sekutu kami dalam rencana untuk melanjutkan penerbangan evakuasi keluar dari Afghanistan sesegera mungkin," kata CAF.

CBC News yang mengutip beberapa sumber adalah yang pertama melaporkan berita tentang Kanada akan melanjutkan penerbangan militer ke Afghanistan.

Pasukan AS pada Minggu mengambil alih bandara tersebut, satu-satunya akses untuk ke luar dari Afghanistan, setelah militan Taliban meraih kemenangan cepat dalam sepekan dengan merebut ibu kota Kabul tanpa perlawanan.

Pasukan AS terpaksa menghentikan semua evakuasi setelah ribuan orang yang putus asa untuk keluar dari Afghanistan memadati bandara Kabul pada Senin (16/8).

Kerumunan warga di bandara Kabul terjadi setelah para pejuang Taliban merebut ibu kota Afghanistan itu tanpa perlawanan.

Media melaporkan dua orang meninggal akibat terjatuh dari pesawat militer AS setelah pesawat itu tinggal landas. Tubuh mereka jatuh di atap rumah dekat bandara.

Sementara itu, Seorang pejabat AS mengatakan tentara AS telah menewaskan dua orang bersenjata yang menembak ke arah kerumunan orang di bandara.

Landasan pacu dan landasan bandara kini sudah bersih dari keramaian. (ant/Antara)