AS Waspada Potensi Lebih Banyak Serangan Bom di Kabul Afghanistan

Orang-orang di bawa ke RS setelah ledakan di luar Bandara di Kabul, Afghanistan
Sumber :
  • Sayed Khodaiberdi Sadat/Anadolu Agency via Getty Images

VIVA – Amerika Serikat memperingatkan kemungkinan lebih banyak serangan di Afghanistan usai teror bom bunuh di Bandara Kabul yang menewaskan 90 orang dan melukai lebih dari 150 orang, Kamis 26 Agustus 2021.

Kepala Komando Pusat AS, Jenderal Frank McKenzie mengatakan, mereka mewaspadai kemungkinan roket atau kendaraan yang membawa bom menarget bandara Kabul.  

"Kami melakukan segala yang kami bisa untuk bersiap," katanya.

Dilansir BBC, setidaknya 90 orang tewas dan 150 orang terluka dalam serangan di Hamid Karzai di Kabul. Setidaknya 13 di antaranya adalah tentara AS. Pejabat Taliban menyatakan setidaknya 28 warga Afghanistan terbunuh adalah anggota mereka.  

Afiliasi dari kelompok ISIS telah mengaku bertanggung jawab atas insiden tersebut. 

Video yang direkam oleh wartawan Afghanistan menunjukkan puluhan mayat berserakan di sekitar kanal di tepi bandara. Setidaknya dua ledakan dan tembakan mengguncang daerah itu, kata saksi.

Afiliasi ISIS di Provinsi Khorasan, ISKP (ISIS-K), sebuah cabang ISIL di Afghanistan, mengatakan salah satu pembom bunuh diri memilih "penerjemah dan kolaborator dengan tentara Amerika".

Presiden AS, Joe Biden, berjanji akan membalas serangan di Kabul, dan membenarkan bahwa pemboman itu dilakukan oleh ISIS-K. 

“Kami akan memburu Anda dan Anda akan membayarnya. Saya akan membela kepentingan kami pada rakyat kami dengan segala tindakan atas perintah saya.”