Cara Cerdas Generasi Muda Australia Bangun Karier di Masa Pandemi

Seiji Armstrong mengatakan dia ingin membuat internet menjadi tempat yang lebih aman. (Supplied)
Sumber :
  • abc

Seiji Armstrong punya misi untuk membuat internet lebih aman, hal yang lebih berat lagi untuk diwujudkan di tengah pandemi saat ini.

"Ketika peristiwa global terjadi, muncullah mereka yang menggunakan kesempatan untuk menyebarkan informasi sesat melalui internet," katanya.

"Kita harus bisa mendeteksi berbagai bentuk penyalahgunaan dan penyebaran informasi yang tidak benar yang ada di internet."

Seiji Amstrong melakukannya dengan bekerja di Google. Ia membangun sistem algoritma yang bisa mendeteksi adanya informasi menyesatkan atau informasi yang bertentangan dengan kebijakan yang ada.

Seiji adalah salah seorang penerima penghargaan 'Warga Muda Asia Australia yang Berusia Di Bawah 40 Tahun yang Paling Berpengaruh' untuk tahun 2021.

Penghargaan ini diberikan oleh lembaga bernama Asian-Australian Leadership Summit dan ABC adalah mitra media acara tersebut.

Seiji berdarah campuran Jepang-Australia, dan lahir di Australia namun pindah ke Jepang ketika dia berusia tiga tahun, dan belajar bahasa Jepang sebagai bahasa pertama.

Ketika dia kembali ke Australia di usia 8 tahun, dia tidak bisa berbahasa Inggris dan mendapat banyak cemoohan di sekolah.

"Ada perasaan tidak merasa jadi bagian dari kehidupan di sini sepenuhnya," katanya.

"Selalu ada rasisme terselubung dan ini seperti menjadi pengingat bahwa 'ya kamu tidak sepenuhnya 100 persen warga Australia'."

Mata pelajaran Fisika di sekolah kemudian menjadi obsesinya sekaligus salah satu cara dia menunjukkan dirinya kepada dunia.

"Saya selalu merasa harus membuktikan diri kepada orang lain. Paling tidak itu yang saya rasakan," katanya.

Dia mengatakan, perubahan dari fisika kuantum menjadi pekerja di bidang keamanan siber adalah "kebetulan yang menyenangkan."

"Namun semakin saya merenung dan melihat bagaimana saya dibesarkan, itu semakin memberikan saya motivasi untuk melakukan sesuatu yang berarti," katanya kepada ABC.

Lockdown seperti yang terjadi di beberapa negara bagian di Australia saat ini membuat lebih banyak orang menggunakan internet, dan menurut Seiji, ada kebutuhan untuk membangun sistem perlindungan baru dengan cepat.

Dia sudah berhasil membantu menyelesaikan beberapa masalah yang muncul di saat pandemi, dan sama seperti juga pemenang perhargaan lain, Seiji Amstrong mengunakan plaform online untuk menunjukkan jati dirinya.

'Melalui internet saya ingin memberikan hiburan bagi orang lain'

Diana Nguyen menyalurkan kegiatan komedi melalui saluran yang tidak biasa - Linkedin.

Setelah acara-acara pertunjukan komedi tidak bisa dilakukan secara langsung karena adanya pembatasan, aktor dan komedian asal Melbourne ini harus berpikir ulang mengenai bagaimana dia harus menggunakan internet.

Dia kemudian meluncurkan Snortcast — podcast di mana Diana mewawancarai teman-teman komedian mengenai apa yang mereka lalukan.

"Melalui internet saya ingin memberikan hiburan bagi orang lain," katanya.

Membuat komunitas Vietnam di Australia muncul ke permukaan juga merupakan salah satu proyek  yang terus dilakukan Diana Nguyen.

Di tahun 2019, dia membuat seri di internet berjudul Phi and Me, komedi keluarga Vietnam di Australia yang muncul di Linkedin dan Tiktok.

Serial komedi ini menceritakan bagaimana generasi pertama anak-anak dari keluarga keturunan Vietnam tumbuh di Australia, yang datang bersama orang tua mereka yang melarikan diri dari perang di Vietnam.

"Kami ingin menunjukkan sisi humor kehidupan kami, tidak sekedar menunjukkan sisi kelam, dan kami ingin menunjukkan cerita manis mengenai kasih antara ibu dengan anak perempuan mereka," katanya.

'Kita tidak bisa sempurna dalam usaha yang pertama'

Bagi Jeanette Kar Yee Cheah, CEO dan pendiri perusahaan teknologi pendidikan Hacker Exchange (HEX), hal yang dilakukannya adalah melihat bagaimana kita semua bekerja di masa depan.

Dia mengatakan kreativitas adalah hal yang penting di masa pandemi, selain juga bisa dengan cepat menyesuaikan diri dengan teknologi baru.

"Yang saya lihat pada mereka yang terus berhasil adalah kemampuan untuk langsung menilai situasi dengan cepat dan berencana," katanya.

"Kesempatan untuk masuk dan membuat perusahaan teknologi saat ini sangatlah mudah, kita tidak harus tahu soal coding, tidak perlu bisa membuat perencana bisnis dalam usaha untuk terlibat di bidang teknologi."

"Jadi ini menjadi kesempatan bagi siapa saja untuk mencoba sesuatu."

Dia mengatakan, meski ia dibesarkan dengan latar belakang keluarga Asia di Australia yang harus berprestasi, itu tidak membuatnya takut untuk mencoba sesuatu dari nol tanpa jaminan keberhasilan.

"Kita sering dilatih dari muda untuk menjadi yang paling hebat," katanya.

"Dan sebagai pebisnis, itu yang harus saya tanggalkan karena kesempurnaan tidak pernah bisa tercapai dalam usaha pertama."

"Ini adalah usaha membangun hubungan'

Stanley Wang menjadi kepala sekolah di SD Abbotsford di Melbourne di pertengahan tahun 2020, sebuah SD yang memiliki program pengajaran dua bahasa, Mandarin dan Inggris, yang tertua di Melbourne.

Perkiraan kasar menunjukkan bahwa hanya ada sekitar 130 warga Australia yang tidak punya latar belakang China yang bisa berbahasa Mandarin.

Inilah yang ingin diubah oleh Stanley Wang, baik melalui sekolahnya atau melalui percakapan online yang mulai dilakukannya awal tahun ini.

"Belajar bahasa apa saja memiliki manfaat secara kognitif, juga baik untuk pemahaman antarbudaya," katanya, sambil menambahkan bahwa ini juga membantu siswa memperluas wawasan mereka.

Bagi siswa yang sekarang mengalami gangguan dalam belajar bahasa karena pandemi, Stanley Wang memberikan nasihat berikut.

"Saya melihat belajar bahasa seperti membangun kemampuan untuk satu saat nanti berkegiatan di negara lain atau dalam budaya lain," katanya.

"Meski saat ini bukan waktu yang ideal, dan dibutuhkan banyak ketekunan, saya kira ini semua akan memberi manfaat nantinya," katanya.

Seiji Armstrong, Diana Nguyen, Jeanette Kar Yee Cheah dan Stanley Wang adalah penerima penghargaan " Under 40 Most Influential Asian-Australians Awards tahun 2021.

Artikel ini diproduksi oleh Sastra Wijaya dari ABC News.