Sejumlah Negara Telah Lakukan Vaksinasi COVID-19 untuk Anak

Anak divaksin COVID-19 (foto ilustrasi).
Sumber :
  • Northwell Health

VIVA – Seluruh negara di dunia gencar melakukan vaksinasi COVID-19 untuk melawan virus corona, yang pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, China tengah pada Desember 2019. Vaksin merupakan salah satu senjata ampuh dalam mencegah sekaligus melawan penyakit yang menyerang pernapasan tersebut.

Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat mendukung penggunaan yang meluas vaksin COVID-19 Pfizer dan BioNTech pada anak-anak usia 5 hingga 11 tahun. Sementara itu Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) mengizinkan dosis 10 mikrogram vaksin Pfizer pada anak kecil. Suntikan pada awalnya yang diberikan kepada mereka yang berusia 12 tahun ke atas adalah 30 mikrogram.

CDC menyajikan data yang menunjukkan bahwa sejuta suntikan vaksin yang diberikan dapat mencegah antara 80 hingga 226 rawat inap pada anak-anak usia 5 hingga 11 tahun. Setelah disahkan, sekitar 28 juta anak akan memenuhi syarat untuk mendapat suntikan.

Produsen Pfizer dan BioNTech mengatakan vaksin mereka menunjukkan kemanjuran 90,7 persen melawan virus corona dalam uji klinis anak-anak berusia 5 hingga 11 tahun.

Sementara itu, produsen Moderna mengaku bahwa vaksin COVID-19 buatannya menghasilkan respons imun yang kuat dan secara umum diterima baik pada anak-anak berusia 6-11 tahun.

Menurut Moderna, vaksin dua dosis miliknya menghasilkan antibodi penetral virus pada anak-anak dan keamanannya sebanding dengan yang terlihat sebelumnya pada uji klinis orang dewasa dan remaja.

Berikut negara-negara telah melakukan vaksinasi COVID-19 untuk anak usia 5-11 tahun:

Amerika Serikat

Lebih dari 900.000 anak berusia 5-11 tahun di Amerika Serikat diperkirakan telah menerima dosis pertama vaksin COVID-19 pada 10 November.

Otoritas AS mulai memberikan vaksin COVID-19 Pfizer /BioNTech kepada anak berusia 5-11 tahun pada 3 November, kelompok terakhir yang memenuhi syarat untuk mendapatkan vaksin.

Menurut Direktur CDC Dr. Rochelle Walensky, COVID-19 menjadi pembunuh terbesar anak yang dapat dicegah dengan vaksin pada kelompok usia tersebut. Sepanjang tahun lalu, sebanyak 66 anak di AS meninggal karena penyakit itu.

Bahrain

Bahrain telah menerbitkan izin penggunaan darurat vaksin COVID-19 Pfizer untuk anak berusia 5-11 tahun pada 2 November.

Menurut pernyataan yang mengutip Otoritas Regulator Kesehatan Nasional, izin itu diberikan setelah studi yang melibatkan 3.100 anak berusia 5-11 tahun menunjukkan bahwa vaksin Pfizer memiliki efikasi 90,7 persen dalam kelompok usia tersebut.

Tidak ada satu pun anak dalam studi itu yang mengalami efek samping parah, kata otoritas.

Bahrain akan mulai memasok dosis vaksin COVID-19 Pfizer untuk kelompok usia 5-11 tahun pada awal 2022.

Uni Emirat Arab

Uni Emirat Arab (UAE) menyetujui penggunaan darurat vaksin COVID-19 Pfizer- BioNTech untuk anak berusia 5-11 tahun.

Sebelum keputusan ini, vaksin Sinopharm menjadi vaksin COVID-19 satu-satunya yang direstui penggunaannya untuk anak-anak usia sangat muda.

Vaksin buatan China itu digunakan pada usia 3-17 tahun, sedangkan vaksin Pfizer tersedia untuk anak-anak di atas 12 tahun.

Brasil

Regulator kesehatan Brasil Anvisa telah memberikan izin vaksinasi COVID-19 untuk anak usia 5-11 tahun setelah komite penasihat FDA merekomendasikan penggunaan vaksin Pfizer untuk kelompok usia itu, namun dengan dosis yang lebih rendah.

Malaysia

Pemerintah Malaysia pada 29 Oktober mengatakan akan memproses pengadaan vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech untuk anak-anak, menyusul rekomendasi dari panel ahli AS agar suntikan itu diberikan pada anak berusia 5-11 tahun.

Menteri Kesehatan Malaysia Khairy Jamaluddin via Twitter mengatakan opsi lain, seperti vaksin Sinovac dari China, juga akan dipertimbangkan untuk memastikan sekolah-sekolah dapat kembali dibuka secara aman.

Berdasarkan statistik pemerintah Malaysia tercatat sekitar 62 persen remaja berusia 12-17 tahun di Malaysia telah menerima vaksin COVID-19 lengkap. (Ant/Antara)