Bocoran Data Dana Besar Publik Kongo Ditransfer ke Keluarga Presiden

Joseph Kabila. AFP via BBC Indonesia
Sumber :
  • bbc

Perusahaan-perusahaan yang dimiliki keluarga dan rekan mantan presiden Republik Demokratik Kongo, Joseph Kabila, mendapatkan jutaan dolar dana publik yang disalurkan melalui rekening bank mereka, menurut kebocoran data terbesar Afrika.

Dana tersebut disalurkan ke berbagai rekening perusahaan-perusahaan di cabang bank Kongo, BGFI.

Jutaan dolar uang tunai kemudian diambil dari rekening itu.

Kabila masih menjabat sebagai presiden saat transfer tersebut dilakukan. Ia menolak menjawab pertanyaan kami terkait transfer dana itu.

Kebocoran dana itu termasuk lebih dari tiga juta dokumen dan informasi terkait transaksi dari BGFI (Banque Gabonaise et Française Internationale), yang beroperasi di beberapa negara Afrika dan Prancis.

Jurnal investigatif online Prancis, Mediapart, dan jaringan LSM untuk melindungi pembocor di Afrika, Platform to Protect Whistleblowers in Africa (PPLAAF), memiliki informasi itu.

BBC Africa Eye memilliki akses untuk melihat bukti yang merupakan konsorsium yang disebut Congo-Hold up, yang dikoordinasikan oleh jaringan kolaborasi investigatif, European Investigative Collaborations (EIC).

Penyelidikan ini membuka pertanyaan siapa yang diuntungkan dari transfer dana ini dan kemungkinan terjadinya konflik kepentingan.

Perusahaan minyak tanpa minyak

Direktur cabang BGFI untuk Kongo, BGFI Banque RDC, dari tahun 2012 sampai 2018 adalah Francis Selemani, adik angkat Joseph Kabila.

Adik perempuan Kabila, Gloria Mteyu, memiliki 40% saham BGFI Kongo yang didirikan pada 2010.

Salah satu perusahaan swasta, Sud Oil, ditundukkan memiliki hampir US$86 juta dalam dana publik dari November 2013 sampai Agustus 2017.

Dana ini ermasuk paling tidak US$46 juta dari regulator bank Kongo, transfer US$15 juta dari perusahaan tambang Gécamines, dan US$1.3 juta dari badan pemilihan negara itu, Ceni.

Satu-satunya informasi yang ditemukan BBC dari kebocoran itu menyangkut pembayaran-pembayaran ini adalah kwitansi lebih dari US$1 juta dari Ceni ke Sud Oil untuk produk perminyakan.

BBC
Komisi pemilihan Ceni, membayar Sud Oil US$1 juta untuk produk perminyakan.

BBC tidak menemukan bukti bahwa Sud Oil melakukan transaksi produk perminyakan pada saat itu.

Istri Selemani, Aneth Lutale, memiliki 80% saham Sud Oil dan nyonya Mteyu memiliki sisanya dari 2013 sampai 2018.

Jutaan dolar ditransfer dari akun Sud Oil di BGFI ke perusahaan swasta lain, masih di BGFI. Sebagian dimiliki oleh sanak saudara atau rekan bisnis Kabila, yang menjadi presiden dari 2001-2019.

Salah satu perusahaan itu, Kwanza Capital, dimiliki secara mayoritas oleh pengusaha Kongo, Pascal Kinduelo, dan Sud Oil memiliki sedikit saham. Kinduelo adalah ketua Bank BGFI Kongo saat itu.

Kinduelo juga mantan pemilik Sud Oil, sebelum mentransfer kepemilikan.

Baca juga:

Penyelidikan ini menemukan bahwa bank mengizinkan penarikan uang tunai dalam jumlah sangat besar dari rekening Sud Oil, termasuk sejumlah US$6 juta.

Berdasarkan peraturan hanya US$10.000 diizinkan untuk ditarik dalam uang tunai dalam sehari. Batas ini dapat diperkecualikan untuk tujuan khusus seperti darurat nasional atau alasan pertahanan.

BBC Africa Eye tidak menemukan dalam contoh di atas, dilakukan prosedur secara benar.

Penarikan tunai dari Sud Oil itu berjumlah total US$50 juta selama empat tahun. Begitu ditarik, diyakini yang itu tak dapat lagi dilacak ke mana perginya.

Audit menemukan perusahaan itu "sangat berisiko tinggi"

Penyelidikan kami hanya dapat menunjukkan bahwa Sud Oil, dalam periode 2013-2018, memiliki satu karyawan, satu direktur David Ezekiel, dan kantor kecil di ibu kota Kinshasa sebagai alamat.

Pada Oktober 2013, Sud Oil membeli komplek perumahan di ibu kota seharga US$12 juta, dengan alamat di perumahan itu.

Sud Oil juga punya kontrak dengan BGFI Banque Kongo untuk memberikan kendaraan baru bagi manajemen senior termasuk Selemani. Harga yang dikenakan sebesar US$70.000 untuk jip.

BBC Africa Eye tidak menemukan bukti lain terkait akivitas bisnis lain.

Kami juga memiliki akses audit internal BGFI, yang selesai pada Juli 2018, berisi kritikan keras pada operasi di Kongo. Audit itu tidak pernah diterbitkan untuk umum.

Catatan yang diberikan adalah "risiko sangat tinggi" bagi cabang di Kongo. Audit juga menyebut tak ada integritas dan transparansi dalam deklarasi konflik pentingan dan kepatutan terhadap klien dalam operasi perusahaan.

Audit menyebut Selemani memiliki 16 konflik kepentingan yang dideklarasikan, termasuk kaitan dengan perusahan swasta dan bank itu. Audit juga menyebut transaksi dengan nilai tinggi oleh Sud Oil.

Dua minggu setelah laporan selesai, Selemani dipindahkan ke jabatan baru sebagai kepala BGFI di Gabon. Ia dilaporkan menerima pesangon US$1.4 juga saat meninggalkan BGFI Banque Konfo. Ia dilaporkan keluar dari BGFI pada November 2018.

Sud Oil mengubah kepemilikan pada 2018 dan Kwanza Capital ditutup pada tahun yang sama.

Nyonya Mteyu diyakini menyerahkan saham sebesar 40?lam BGFI Kongo.

BBC Africa Eye mengontak BGFI, Joseph Kabila, Francis Selemani, Aneth Lutale, David Ezekiel dan Gloria Mteyu terkait informasi dari kebocoran ini. Tak ada yang menjawab pertanyaan kami. Kami juga mengontak Pascal Kinduelo, yang juga menolak menjawab.

Gecamines dan BCC tidak menjawab permintaan tanggapan BBC.

Kepala Ceni saat terjadi transaksi dengan Sud Oil, Corneille Nangaa, menolak berkomentar terkait pembayaran itu dengan mengangkat peraturan rahasia parlemen. Nangaa menambahkan saat ini sudah ada tim manajemen baru.

Laporan investigasi lain Africa Eye: