Bus Warga AS di Yerusalem Ditembaki, Ibu Hamil Terluka Caesar Darurat
- AP Photo/ Maya Alleruzzo
VIVA Dunia – Setidaknya delapan orang termasuk lima orang Amerika Serikat (AS) terluka dalam serangan penembakan yang menargetkan sebuah bus di dekat Tembok Barat di Kota Tua Yerusalem pada Minggu pagi, 14 Agustus 2022.
Sekitar pukul 01.30 waktu setempat, polisi mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa teroris bersenjata menembak sebuah bus dan kendaraan di tempat parkir dekat Kota Tua Yerusalem.
Melansir dari CNN International, Senin, 15 Agustus 2022, akibat dari insiden tersebut, dua orang AS dirawat di Hadassah Medical Center dan tiga lainnya di Shaare Zedek Medical Center.
Dua orang Amerika yang terluka adalah turis, kata rumah sakit.
Media Israel sebelumnya melaporkan bahwa empat korban warga AS adalah turis dan dari anggota keluarga yang sama. Dua korban terdaftar dalam kondisi serius, sementara enam korban lainnya luka ringan dan sedang, menurut layanan darurat.
Salah satu yang terluka sedang hamil dan harus menjalani operasi caesar darurat. Baik ibu dan bayi dalam kondisi serius, menurut rumah sakit Shaare Zedek.
Kedutaan Besar AS di Yerusalem mengatakan mereka terkejut dan sedih atas serangan itu. Mereka juga mengkonfirmasi bahwa warga AS termasuk di antara para korban dan sedang dikumpulkan lebih banyak informasi mengenai hal tersebut.
"Kami mengutuk keras semua tindakan terorisme dan tindakan yang memperburuk ketegangan," kata juru bicara kedutaan dalam sebuah pernyataan.
"Pikiran kami bersama orang-orang terkasih dari para korban dan kami berharap mereka semua cepat pulih dan pulih sepenuhnya," kata pernyataan itu.
Duta Besar AS untuk Israel, Tom Nides juga mengutuk serangan hari Minggu itu.
"Saya sangat mengutuk serangan teroris di luar Kota Tua Yerusalem. Saya berdoa untuk pemulihan cepat untuk semua korban yang tidak bersalah," kata Nides dalam sebuah tweet.
Dia juga telah berbicara dengan keluarga dan para korban untuk memantau situasi. Sementara itu, penembak melarikan diri dari tempat kejadian sementara pasukan keamanan, Shin Bet dan IDF melakukan pengejaran.
Polisi mengatakan sebuah helikopter dari unit udara Polisi Israel membantu pencarian tersangka.