Ukraina Temukan Kuburan Massal 440 Mayat di Kota Izium

VIVA Militer: Kuburan massal warga sipil Ukraina di Bucha
Sumber :
  • news18.com

VIVA Dunia – Pihak berwenang Ukraina menemukan kuburan massal berisi lebih dari 440 jenazah di kota timur laut Izium,  kata seorang pejabat polisi daerah pada Kamis 15 September 2022. Ukraina berhasil merebut kembali kota Izium dari pasukan Rusia.

Ribuan tentara Rusia meninggalkan Izium akhir pekan lalu setelah menduduki kota itu, dan menggunakannya sebagai pusat logistik di wilayah Kharkiv. Mereka meninggalkan sejumlah besar amunisi dan peralatan.

Pejabat polisi itu menyebutkan bahwa beberapa orang yang dikubur secara massal itu telah tewas akibat penembakan dan serangan udara. Kepala penyelidik polisi untuk wilayah Kharkiv Serhiy Bolvinov mengatakan kepada Sky News bahwa penyelidikan forensik akan dilakukan terhadap setiap jenazah yang ditemukan di kuburan massal itu.

"Saya bisa mengatakan bahwa itu adalah salah satu tempat pemakaman terbesar di kota besar di (daerah) yang dibebaskan ... 440 jenazah dimakamkan di satu tempat," kata Bolvinov, seperti dilansir dari CNA, Jumat 16 September 2022.

VIVA Militer: Mayat warga sipil Ukraina di Bucha, Kiev, Ukraina

Photo :
  • insider.com

"Beberapa dari mereka meninggal karena tembakan artileri ... beberapa lainnya meninggal karena serangan udara," ujarnya.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, melakukan kunjungan mendadak ke Izium pada hari Rabu untuk menyambut pasukan Ukraina. Zelensky menyalahkan Rusia dan menyamakan penemuan kuburan massal itu dengan apa yang terjadi di Bucha, di pinggiran ibukota Kiev pada tahap awal invasi oleh pasukan Rusia pada akhir Februari.

Ukraina dan para sekutu Baratnya menuduh pasukan Rusia melakukan kejahatan perang di sana. Puluhan ribu warga sipil kemungkinan tewas dalam serangan terpisah Rusia di pelabuhan selatan Mariupol, kata pejabat Ukraina pada April.

"Rusia meninggalkan kematian di mana-mana dan harus bertanggung jawab," kata Zelenskyy dalam sebuah pidato yang direkam.

Rusia telah berulang kali membantah bahwa pihaknya menargetkan warga sipil atau telah melakukan kejahatan perang.