Bom Bunuh Diri Meledak di Kemlu Afghanistan, 5 Orang Tewas

Ilustrasi ledakan.
Sumber :
  • ANTARA FOTO

VIVA Dunia – Serangan bom bunuh diri di luar kementerian luar negeri Afghanistan di Kabul menimbulkan banyak korban.

Polisi mengatakan sedikitnya lima warga sipil tewas, namun menurut data dari seorang pejabat Taliban lainnya menyebutkan bahwa jumlah korban tewas mencapai 20 orang.

Ilustrasi Anggota Kompi Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) TNI AD melakukan identifikasi terhadap paket barang tidak dikenal dalam simulasi ancaman bom di depan Hotel Claro, Makassar, Sulawesi Selatan

Photo :
  • ANTARA FOTO/Akbar Tado

Melansir dari BBC Internasional, Jumat, 13 Januari 2023, cabang lokal dari kelompok Negara Islam, yang dikenal sebagai Isis-K, mengklaim melakukan serangan itu.

Serangan terjadi setelah ledakan baru-baru ini yang menargetkan kepentingan asing. Beberapa negara, termasuk Turki dan China, memiliki kedutaan besar di wilayah tersebut.

Serangan itu diketahui terjadi sekitar pukul 16:00 waktu setempat, ketika pengebom itu mencoba melakukannya, tetapi gagal memasuki gedung kementerian, kata Taliban.

Ilustrasi bahan peledak bom di lokasi

Photo :
  • ANTARA FOTO/Amirulloh

"Saya melihat pria itu meledakkan dirinya," kata Jamshed Karimi, seorang pengemudi yang sedang menunggu di luar kementerian.

Karimi mengatakan bahwa dia melihat seorang pria memegang tas dan dengan senapan tersandang di bahunya berjalan melewatinya.

"Dia melewati mobil saya dan setelah beberapa detik terdengar ledakan keras."

Bangunan itu tidak rusak parah. Tetapi, di kementerian dalam negeri terdekat, kaca jendela juga hancur akibat ledakan itu.

Sementara itu, badan kemanusiaan Italia, LSM Darurat di Kabul mengatakan telah menerima lebih dari 40 orang terluka dan jumlah korban terus bertambah.

Polisi Kabul menggambarkan serangan itu sebagai tindakan pengecut, dan menambahkan dalam sebuah pernyataan bahwa para pelaku akan dimintai pertanggungjawaban.

Isis-K mengatakan dalam sebuah posting di Telegram bahwa ledakan itu menewaskan sedikitnya 20 orang.

Ia juga mengatakan beberapa karyawan diplomatik termasuk di antara yang tewas, namun klaim tersebut tidak dapat diverifikasi secara independen.

Wartawan Afghanistan Aisha Ahmad kemudian men-tweet bahwa pamannya, seorang diplomat senior telah tewas dalam ledakan itu.

"Kata-kata tidak bisa mengungkapkan kesedihan saya," katanya.

Laporan sebelumnya menyebutkan delegasi China akan mengadakan pembicaraan dengan pejabat Afghanistan di dalam gedung kementerian luar negeri pada saat serangan itu.

Namun seorang pejabat senior di kantor perdana menteri mengatakan bahwa tidak ada orang asing yang hadir.

Ketika ditanya tentang serangan itu, juru bicara kementerian luar negeri China Wang Wenbin mengatakan China mengutuk keras tindakan semacam itu dan menyatakan harapan bahwa pemerintah Afghanistan dapat melindungi warga negara dari semua negara, termasuk warga negara China.

Serangkaian serangan telah menargetkan orang asing atau kepentingan asing dalam beberapa bulan terakhir, pada saat Taliban berusaha menarik investasi dari negara tetangga.

Afghanistan telah diguncang puluhan ledakan sejak Taliban merebut kekuasaan tahun lalu, yang sebagian besar diklaim oleh ISIS.

Para koresponden juga mengatakan bahwa Taliban cenderung meremehkan jumlah korban dalam insiden semacam itu.