Zelensky Peringatkan China Agar Tidak Dukung Rusia, Perang Dunia Bisa Tercipta

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bertemu dengan Presiden AS, Joe Biden.
Sumber :
  • AP Photo/Patrick Semansky.

VIVA Dunia – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, dalam sebuah wawancara dengan koran Jerman, Die Welt, memperingatkan China agar tidak mendukung Rusia dalam perang melawan Ukraina, karena langkah itu bisa menimbulkan perang dunia.

Komentar Zelensky muncul ketika China mengatakan bahwa Amerika Serikat tidak berhak untuk mengajukan tuntutan. Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, pada Sabtu 18 Februari 2023, memperingatkan Direktur Kantor Komisi Pusat Luar Negeri China Wang Yi tentang konsekuensi seandainya pihaknya memberikan dukungan peralatan untuk invasi Rusia ke Ukraina.

Di sela-sela konferensi keamanan global setelah keduanya bertemu di Muenchen, Jerman, Blinken menegaskan bahwa Washington khawatir Beijing sedang mempertimbangkan untuk memasok senjata kepada Moskow. "Untuk kita, sangat penting bagi China agar tidak mendukung Rusia dalam perang ini," kata Zelensky kepada Die Welt.

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi JInping.

Photo :
  • Business Insider

Dia berharap China dapat mendukung Ukraina, tapi menurutnya hal itu saat ini tidak memungkinkan. "Tapi saya melihat peluang bagi China untuk membuat penilaian pragmatis tentang apa yang terjadi di sini," tambahnya.

Menurutnya, jika China bersekutu dengan Rusia, akan terjadi perang dunia. "Saya pikir China sadar akan hal itu," imbuh Zelensky.

Mengenai Moldova, Zelensky menjelaskan kepada Die Welt bahwa Ukraina telah meneruskan informasi kepada Presiden Moldova Maia Sandu, bahwa Rusia merencanakan kudeta di Moldova. "Maia Sandu tidak pernah meminta bantuan saya, tapi dia berterima kasih atas informasi itu.

Dia tahu situasi kami dengan sangat baik. Ukraina akan selalu siap membantu Moldova," lanjutnya.

VIVA Militer: Pendidikan militer tentara Ukraina di Inggris

Photo :
  • lemonde.fr

Kremlin mengatakan pada Senin bahwa situasi hubungan Rusia dengan Moldova sangat tegang. Kremlin menuduh para pemimpin Moldova atas agenda anti-Rusia, satu minggu setelah Chisinau mengatakan pihaknya telah menggagalkan upaya kudeta Rusia.

Di sisi lain, China dan Hungaria siap bekerja sama dengan negara-negara lain untuk menghentikan permusuhan saat ini, kata diplomat senior China Wang Yi di Budapest pada Senin menjelang kunjungannya ke Moskow. "China dan Hungaria adalah negara yang cinta damai, oleh karena itu, saya senang bertemu anda lagi," kata Wang Yi selama pertemuan dengan Menlu Hungaria Peter Szijjarto. (Ant/Antara)