Rusia Ungkap Zaporizhzhia Jadi Fokus Utama Pertempuran di Ukraina, Jika Kalah Ini yang Terjadi

VIVA Militer: Serangan roket BM-21 Grad militer Rusia di Zaporizhzhia
Sumber :
  • sputnikmediabank.com

Kiev – Wilayah Zaporizhzhia di Ukraina telah menjadi titik panas terbaru untuk pertempuran dalam perang Rusia, yang telah berlangsung selama 18 bulan. Hal itu disampaikan oleh Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, pada Selasa, 5 September 2023, ketika pasukan Kiev terus melanjutkan serangan balasan mereka. 

Shoigu mengatakan kepada perwira militer Rusia bahwa Ukraina telah mengerahkan brigade cadangan di Zaporizhzhia, yang dilatih oleh sekutu Barat Kiev.

VIVA Militer: Serangan meriam ZU-23-2 militer Rusia di Zaporizhzhia

Photo :
  • Sp

Pertempuran di tenggara bisa menjadi salah satu kunci perang. Jika pertahanan Rusia di sana runtuh, pasukan Ukraina dapat bergerak ke selatan menuju pantai dan berpotensi memecah pasukan Rusia menjadi dua. 

Penegasan Shoigu sebagian dikuatkan oleh laporan dan penilaian lain mengenai upaya Ukraina selama tiga bulan untuk mengusir pasukan Kremlin. 

Institute for the Study of War, sebuah lembaga pemikir, yang mengutip rekaman geolokasi, mengatakan bahwa infanteri ringan Ukraina telah maju melampaui beberapa parit anti-tank dan ladang ranjau padat, yang membentuk pertahanan berlapis Rusia di Zaporizhzhia. Namun, pihaknya mengatakan tidak dapat menyatakan bahwa pertahanan telah ditembus sepenuhnya, karena tidak ada kendaraan lapis baja berat Ukraina yang terlihat di wilayah tersebut. 

Di wilayah selatan, brigade-brigade Ukraina baru-baru ini meraih kemenangan di medan perang ketika serangan balasan semakin maju dengan tembakan keras. Sejak serangan balasan dimulai sekitar tiga bulan lalu, Ukraina telah maju sejauh 7 kilometer (4,3 mil) di wilayah Zaporizhzhia. 

Pasukan berhasil melewati benteng pertahanan Rusia pekan lalu untuk merebut kembali desa Robotyne. Ini adalah kemenangan pertama Ukraina yang signifikan secara taktis di wilayah tersebut. 

"Pasukan Ukraina telah membuat lebih banyak kemajuan di wilayah itu dan memperkuat posisi yang direbut pada Selasa pagi," menurut Pavlo Kovalchuk, juru bicara Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina. 

Jika Ukraina maju hanya sejauh 15 kilometer (9 mil) dari Robotyne, mereka bisa berada dalam jangkauan rute transportasi timur-barat Rusia, dan berpotensi melemahkan kemampuan tempur Moskow, kata pengamat militer. 

Pasukan Ukraina bergerak maju tanpa perlindungan udara, membuat kemajuan mereka semakin sulit dan lambat. Sementara Rusia telah melancarkan serangannya sendiri di timur laut untuk menahan pasukan Ukraina, dan mencegah mereka dikerahkan kembali ke selatan. 

Ukraina telah menyesuaikan taktik serangan balasannya dalam beberapa pekan terakhir, dan beralih dari upaya menggunakan kendaraan lapis baja yang dipasok Barat, menjadi serangan taktis yang lebih terencana dan menghasilkan keuntungan tambahan. Hal itu disampaikan oleh Royal United Services Institute. 

"Namun, pendekatan ini lambat, dengan kemajuan sekitar 700–1.200 meter (2.300-4.000 kaki) setiap lima hari, sehingga memungkinkan pasukan Rusia untuk melakukan reset."