Roket Ukraina Hantam Markas Armada Laut Hitam Rusia dan Membunuh Komandannya

VIVA Militer: Kapal perang Armada Laut Hitam Angkatan Laut Rusia
Sumber :
  • vpk.name

Moskow β€“ Ukraina pada Senin, 25 September 2023, mengklaim pihaknya telah membunuh komandan armada Laut Hitam Rusia dalam serangan rudal terhadap markas besar angkatan laut di semenanjung Krimea yang dianeksasi pekan lalu.

"34 petugas tewas, termasuk komandan armada Laut Hitam. 105 penumpang lainnya terluka. Markas besar tidak dapat diperbaiki lagi,” kata pasukan khusus Ukraina dalam sebuah pernyataan di media sosial, dikutip dari NDTV, Senin, 25 September 2023.

Sebelumnya, Ukraina juga mengklaim bahwa Rusia telah kehilangan lebih dari 400 sistem artileri dalam dua minggu terakhir. Pasukan Moskow diketahui kehilangan 415 sistem artileri di Ukraina, menurut angka yang diterbitkan oleh Staf Umum Angkatan Bersenjata Kiev antara 8 September dan 21 September 2023.

Kapal patroli Angkatan Laut Rusia korvet kelas Bykov Dmitry Rogachev berlayar di Bosphorus dalam perjalanannya ke Laut Hitam, di Istanbul, Turki (16/2/2022).

Photo :
  • ANTARA/Reuters/Yoruk Isik

Artileri selalu menjadi bagian besar dari perang di kedua sisi konflik yang telah berlangsung hampir 19 bulan ini. Artileri juga secara konsisten menempati urutan teratas dalam daftar keinginan bantuan militer Ukraina dari sekutu Kiev seperti Amerika Serikat (AS).

β€œIni adalah duel artileri besar-besaran,” kata Dan Rice, mantan penasihat prajurit utama Ukraina, yang kini jadi rektor American University Kiev.

Sekitar 80 persen korban berjatuhan di kedua sisi garis depan juga disebabkan oleh artileri, katanya kepada Newsweek.

Menurut angka Staf Umum Ukraina, Rusia telah kehilangan total 6.137 sistem artileri sejak pasukan Moskow menguasai wilayah Ukraina untuk melancarkan invasi skala penuh pada Februari 2022.

Pada Rabu, 21 September 2023, Kementerian Pertahanan Moskow mengatakan militer Ukraina telah kehilangan 6.462 senjata artileri lapangan dan mortir dalam perang sejauh ini.

Sebagai informasi, artileri terbukti penting dalam serangan balasan Ukraina yang sedang berlangsung, yang dilancarkan Kiev terhadap pasukan Rusia di sepanjang garis depan di Ukraina timur dan selatan pada awal Juni.