Paus Fransiskus: Berakhirnya Jeda Kemanusiaan di Gaza Berarti Kematian dan Kesengsaraan Berlanjut

Paus Fransiskus bertemu dengan keluarga korban sandera Israel dan Palestina.
Sumber :
  • AP Photo.

VatikanPaus Fransiskus telah menyuarakan keprihatinannya atas berakhirnya gencatan senjata di Gaza, dengan mengatakan bahwa berakhirnya jeda kemanusiaan berarti kematian dan kesengsaraan akan berlanjut.

"(Melanjutkan serangan) membuat saya sedih karena gencatan senjata telah dilanggar: ini berarti kematian, kehancuran, kesengsaraan (berlanjut),” kata Paus setelah pertemuan Angelus pada Minggu, 3 Desember 2023.

Dilansir dari Middle East Monitor, Senin, 4 Desember 2023, Paus mengatakan masih banyak warga sipil yang berada di Gaza, dan dalam penderitaan yang mendalam akibat serangan bertubi-tubi. Ia juga menyinggung situasi kemanusiaan yang mengerikan di Jalur Gaza, dengan mengatakan, “Ada begitu banyak penderitaan di Gaza, dan kekurangan kebutuhan dasar.”

VIVA Militer: Serangan udara militer Israel di Jalur Gaza, Palestina

Photo :
  • sky.com

Paus Fransiskus mengatakan dia berharap semua pihak dapat mencapai kesepakatan gencatan senjata sesegera mungkin, dan menemukan solusi selain mengangkat senjata. Dia juga mendorong kedua belah pihak untuk mencoba mengambil jalan berani menuju perdamaian.

Sebagai informasi, Tentara Israel kembali mengebom Jalur Gaza pada Jumat pagi, 1 Desember 2023, setelah menyatakan berakhirnya jeda kemanusiaan selama seminggu dengan kelompok perlawanan Palestina, Hamas.

Jumlah korban agresi Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober lalu juga bertambah menjadi 15.523 orang, ditambah 41.316 orang terluka. Tujuh puluh persen korbannya adalah anak-anak dan perempuan. 281 petugas kesehatan juga tewas dan ratusan lainnya luka-luka.

Pendudukan Israel juga telah menyerang dan menghancurkan 56 ambulans saat bertugas, membunuh dan melukai awaknya, dan menghancurkan 56 institusi kesehatan. Akibat pemogokan dan kekurangan bahan bakar, 26 rumah sakit dan 46 pusat layanan kesehatan dasar tidak berfungsi.