Erdogan Sebut Netanyahu Mirip Hitler

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu
Sumber :
  • Menahem Kahana/Pool Photo via AP

Ankara – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pada Rabu, 27 Desember 2023, bahwa tidak ada perbedaan antara Benjamin Netanyahu dan Adolf Hitler, ketika ia meningkatkan serangannya di Gaza.

Turki, anggota NATO, yang mendukung solusi dua negara dalam konflik Israel-Palestina, mengkritik serangan udara dan darat Israel di Gaza. Erdogan menyebutnya sebagai “negara teror” dan mengatakan para pemimpinnya harus diadili di pengadilan internasional.

Mempertajam retorikanya, Erdogan mengatakan Turki akan menyambut baik para akademisi dan ilmuwan yang menghadapi penganiayaan karena pandangan mereka mengenai konflik di Gaza, dan menambahkan bahwa negara-negara Barat yang mendukung Israel terlibat dalam kejahatan perang.

“Tidak ada perbedaan antara tindakan Netanyahu dan Hitler,” katanya dalam sebuah upacara di ibu kota Ankara.

VIVA Militer: Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan

Photo :
  • middleeastmonitor.com

“Dia (Netanyahu) lebih kaya dari Hitler. Segala jenis dukungan datang dari Barat dan Amerika Serikat,” tambah Erdogan, dikutip dari The New Arab, Jumat, 29 Desember 2023.

Sebagai tanggapan, Netanyahu menuduh Erdogan memuji dan menjadi tuan rumah bagi para pemimpin Hamas, sambil membela operasi militer Israel di Gaza.

Pemimpin Turki tersebut telah berulang kali mengecam Israel atas besarnya kematian dan kehancuran yang disebabkan oleh respons Israel terhadap serangan lintas batas Hamas, yang belum pernah terjadi sebelumnya pada 7 Oktober 2023.

VIVA Militer: Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu

Photo :
  • weforum.org

Dia mencap Israel sebagai negara teroris, dan menyebut Netanyahu sebagai pembantai Gaza, serta membela Hamas dengan sebutan sebagai “kelompok pembebasan”.

Namun, terlepas dari kritiknya terhadap Israel, Turki tetap mempertahankan hubungan komersial, sehingga mendapat reaksi keras dari partai oposisi dan Iran.

Ankara mengatakan perdagangan dengan Israel telah menurun tajam sejak 7 Oktober, ketika kelompok Palestina Hamas melancarkan serangan lintas batas yang menewaskan 1.200 orang, dan mendorong Israel melancarkan perang terhadap Hamas.