AS Sebut Israel Tidak Bisa Hancurkan Ideologi Hamas

Ilustrasi alutsista persenjataan Hamas
Sumber :
  • AP Photo/Khalil Hamra

Washington – Dalam jumpa pers pada Rabu, 3 Januari 2024, juru bicara Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan bahwa Israel tidak akan bisa menyingkirkan ideologi Hamas terlepas dari agresi militer terhadap kelompok itu.

"Anda pasti dapat secara signifikan menurunkan kemampuan organisasi teroris untuk beroperasi, melatih, dan melakukan serangan dengan mengikuti kepemimpinannya. Tapi, apakah anda dapat menghilangkan ideologi tersebut?  Tidak. Dan apakah Anda akan menghapus grup tersebut dari keberadaannya?  Mungkin tidak," kata Kirby, mengacu pada upaya Israel untuk menghapus Hamas.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih AS John Kirby

Photo :
  • AP Photo/Susan Walsh

Dia menegaskan kembali harapan AS agar Israel mampu menghalangi ancaman perlawanan Palestina. Namun, Israel tidak mungkin melepaskan diri dari semua pejuang perlawanan.

“Kami tidak percaya bahwa serangan militer saja akan memberantas sebuah ideologi. Dan tidak mungkin anda bisa menyingkirkan semua pejuang Hamas.  Jadi, dalam hal ini, anda masih harus menerima kenyataan bahwa mungkin masih ada beberapa Hamas bahkan ketika operasi militer anda selesai," ucap Kirby, dikutip dari The Cradle, Jumat, 5 Januari 2024.

"Hamas masih memiliki postur kekuatan yang signifikan di Gaza,” tambahnya.

Kirby juga mengomentari Yaman dan serangan terhadap kapal pelayaran yang terkait dengan Israel sebagai solidaritas terhadap Palestina.

VIVA Militer: Tank Merkava militer Israel dihancurkan pasukan Hamas Palestina

Photo :
  • sky.com

Menanggapi pernyataan wartawan yang meremehkan pernyataan baru-baru ini, yang dibuat oleh 13 negara yang mengutuk serangan tersebut, Kirby mengatakan Operation Prosperity Guardian, untuk melindungi pelayaran di Laut Merah.

"Negara-negara semakin sadar akan meningkatnya ancaman terhadap arus bebas perdagangan di Laut Merah yang dilakukan oleh (Ansarallah) dan semakin bersedia untuk mengungkapkan ketidaknyamanan mereka terhadap hal tersebut.”

Meski demikian, sekutu AS di NATO, seperti Spanyol, Italia, dan Prancis menolak menyerahkan komando kapal mereka kepada AS.