Bantuan Kemanusiaan Dijatuhkan Beberapa Pesawat di Sekitar RS Indonesia di Gaza

Pesawat Jatuhkan Bantuan Kemanusiaan di Jalur Gaza (Doc: Middle East Monitor)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong

Gaza – Beberapa pesawat menjatuhkan bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza utara, pada hari Rabu, 28 Februari 2024. Bantuan ini untuk pertama kalinya sejak dimulainya serangan mematikan Israel di daerah kantong Palestina, menurut para saksi.

"Kotak bantuan kemanusiaan dijatuhkan di sekitar Rumah Sakit Indonesia di kota Jabalia," kata saksi mata yang tidak disebutkan namanya itu.

Pesawat-pesawat juga mengirim kiriman bantuan lain melalui udara di dekat lingkungan Rimal di sebelah barat Kota Gaza.

Rafah, Gaza

Photo :
  • Al Jazeera

“Bantuan yang diberikan sangat terbatas,” kata sumber setempat, dikutip dari Middle East Monitor, Kamis, 29 Februari 2024.

Sementara itu, pada hari Selasa, 27 Februari 2024, Mesir, Yordania, UEA, Prancis dan Qatar melakukan operasi untuk mengirimkan bantuan melalui udara ke Gaza.

Israel sendiri telah memberlakukan blokade yang melumpuhkan Jalur Gaza, dan menyebabkan penduduk Palestina, khususnya penduduk Gaza utara, berada di ambang kelaparan.

Pada hari Minggu, 25 Februari 2024, Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) memperingatkan akan terjadinya kelaparan di Gaza, ketika lembaga-lembaga bantuan berjuang untuk mengirimkan makanan ke wilayah utara.

Pekan lalu, Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) memperingatkan bahwa peningkatan malnutrisi di kalangan anak-anak, wanita hamil dan menyusui di Gaza juga merupakan ancaman besar bagi kesehatan mereka.

Tangkapan layar tank-tank Israel mengepung RS Indonesia di Gaza

Photo :
  • Al Arabiya

Sebagai informasi, Israel telah melancarkan serangan mematikan di Jalur Gaza setelah serangan Hamas pada 7 Oktober.

Pemboman Israel yang terjadi kemudian telah menewaskan hampir 29.954 orang dan melukai lebih dari 70.000 orang disertai kehancuran massal dan kekurangan bahan-bahan kebutuhan pokok.

Perang Israel juga telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza terpaksa mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.