Hizbullah Hujani Israel Puluhan Roket usai 7 Paramedis Lebanon Tewas

VIVA Militer: Serangan roket Katyusha milisi Hizbullah Lebanon
Sumber :
  • almanar.com.lb

Lebanon – Serangan udara Israel terhadap pusat paramedis kelompok Muslim di Lebanon selatan menewaskan tujuh pekerja dan memicu serangan roket balasan di Israel utara, yang menyebabkan satu orang tewas, pada Rabu, 27 Maret 2024. Serangan terhadap desa Hebbariyeh, di daerah Arqoub di distrik Hasbaya, terjadi di tengah pemboman besar-besaran di sepanjang perbatasan baik dari militer Israel maupun Hizbullah.

Pada 19 Maret, Lebanon telah mengajukan 22 pengaduan terhadap Israel ke Dewan Keamanan PBB sejak dimulainya serangan di wilayahnya.

"Dokumen tersebut mendokumentasikan pelanggaran Israel terhadap Resolusi Dewan Keamanan 1701, dan menyerukan kepada anggota Dewan Keamanan untuk mengutuk serangan ini, mengekang pelanggaran Israel terhadap kedaulatan Lebanon dan mencegah pecahnya perang regional berskala besar,” kata Kementerian Luar Negeri Lebanon, dikutip dari Arab News, Kamis, 28 Maret 2024.

VIVA Militer: Serangan roket milisi Hizbullah Lebanon ke Israel

Photo :
  • israelhayom.com

Ketujuh paramedis tersebut bekerja untuk Asosiasi Bantuan Lebanon. Semuanya berusia di bawah 30 tahun dan diidentifikasi sebagai, Abdallah Atoui, Mohammed Al-Farouk Atoui, Bara’ Abu Kais, Abderrahmane Shaar, Hussein Shaar, Ahmed Shaar dan Mohammed Hammoud.

Beberapa orang lainnya terluka dalam pemogokan tersebut, yang meratakan pusat tempat petugas medis bekerja. Serangan itu juga mendapat kecaman luas dari politisi dan masyarakat.

Namun, tentara Israel mengatakan pihaknya menargetkan sebuah bangunan militer yang berafiliasi dengan Kelompok Islam di Habbariyeh, menargetkan individu bersenjata yang berperan dalam merencanakan serangan terhadap wilayah Israel dan terkait dengan kelompok medis Islam.

Targetnya telah dieliminasi bersama dengan individu bersenjata lainnya di dalam gedung. Meski demikian, Kelompok Islam membantah adanya hubungan dengan pusat tersebut.

“Pusat Asosiasi Bantuan Lebanon yang menjadi sasaran serangan udara Israel adalah entitasnya sendiri dan tidak berafiliasi dengan Kelompok Islam," kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan.

Di bawah naungan Hizbullah, kelompok tersebut telah terlibat dalam operasi militer melawan Israel di front selatan Lebanon sejak 8 Oktober lalu.

Hizbullah mengatakan bahwa pada pukul 08.00 pagi mereka membalas serangan Israel dengan membom pemukiman Kiryat Shmona dan Komando Brigade 769 di barak Kiryat Shmona dengan puluhan roket.

VIVA Militer: Serangan roket Katyusha milisi Hizbullah Lebanon

Photo :
  • ynetnews.com

Situs berita Israel melaporkan bahwa lebih dari 30 roket diluncurkan dari Lebanon selatan di lokasi di Galilea. Seorang pekerja berusia 38 tahun tewas dan beberapa lainnya terluka ketika sebuah pabrik di Galilea Atas dihantam roket.

Hizbullah mengatakan mereka juga melakukan serangan artileri yang berhasil terhadap penempatan militer Israel di dekat pemukiman Shtola dan situs Ruwaisat Al-Alam di perbukitan Kfar Shuba.

Selain itu, Hizbullah menyerang pasukan infanteri yang terletak di dalam hutan Ramim dan menyerang peralatan mata-mata di kamp Miskav Am menggunakan senjata penembak jitu.

Pertempuran pada hari Rabu terjadi setelah pesawat tak berawak Israel membunuh dua anggota Hizbullah dalam serangan di wilayah Hermel di Lembah Bekaa pada hari Selasa, 26 Maret 2024, serangan terjauh hingga saat ini dari perbatasan selatan Lebanon.

Qasim Hashem, seorang politisi dari blok Pembangunan dan Pembebasan Lebanon, mengatakan bahwa tindakan Israel seperti kriminal.

"Apa yang dilakukan musuh Zionis adalah kelanjutan dari jalur kriminal yang membentang dari Palestina hingga Lebanon," ujar Hashem.

“Hari ini, Habbariyeh dan Arqoub membayar dengan darah karena menentang proyek Zionis yang dimulai 75 tahun lalu. Arqoub berada di garis depan konfrontasi karena faktor sejarah, geografi, identitas, dan kepemilikan.”

Lokasi Serangan Israel di Lebanon (Doc: The New Arab)

Photo :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong

Menteri Pertanian Abbas Al-Hajj Hassan juga mengecam pembunuhan petugas ambulans. "Mereka hanya berada di pos untuk memastikan penyelamatan rakyat kami dari bahaya musuh."

Menteri Lingkungan Hidup Nasser Yassin mengatakan: “Pembantaian Hebbariyeh adalah bukti nyata kriminalitas Israel dan kegagalannya mematuhi hukum kemanusiaan internasional, yang memberikan kekebalan dan perlindungan terhadap fasilitas kesehatan dan perawatan darurat.”

Wael Abu Faour, dari blok Perkumpulan Demokratik, mengatakan: “Kejahatan ini menunjukkan perilaku kriminal musuh, mirip dengan apa yang terjadi di Gaza dan seluruh Palestina dan keyakinan mereka bahwa mereka kebal hukum.”