Khadafi Surati Obama, Minta AS Stop Invasi

Obama dan Khadafi di pertemuan G8/G5 di L'Aquila, Italy, Kamis, 9 Juli 2009.
Sumber :
  • AP Photo/Michael Gottschalk

VIVAnews - Pemimpin Libya, Muammar Khadafi, menulis surat kepada Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama. Isinya, memohon AS agar berhenti menyerang negaranya.

Menurut kantor berita Associated Press, kantor dan rumah kepresidenan AS (Gedung Putih) mengkonfirmasi surat Khadafi atas Obama itu, Rabu waktu setempat. Dalam surat setebal tiga halaman, Khadafi menyebut aksi militer yang digalang AS dan sekutu-sekutunya atas Libya sejak 19 Maret lalu merupakan "perang yang tidak imbang." Khadafi pun dalam dua bulan terakhir mendapat perlawanan sengit dari pihak pemberontak. 

"Anda merupakan pria yang punya cukup keberanian untuk membatalkan aksi yang salah," tulis Khadafi kepada Obama. "Saya yakin bahwa Anda mampu mengemban tanggungjawab untuk melakukannya," lanjut Khadafi.

Dalam surat itu, Khadafi mengatakan bahwa serangan udara Koalisi yang digalang AS dan NATO merupakan "perang yang tidak imbang atas rakyat kecil di suatu negara berkembang."

Belum ada tanggapan langsung dari Obama atas surat Khadafi itu. Namun, Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton, mengaku tidak ambil pusing dengan surat Khadafi itu.

"Menurut saya tidak ada yang aneh dari apa yang diharapkan dari Bapak Khadafi saat ini," kata Clinton. Dia lalu mengulangi lagi seruan AS dan NATO, yang kini mengkoordinir aksi militer atas Libya, agar pasukan Khadafi segera mundur dari wilayah pemberontak dan melakukan gencatan senjata.

Clinton pun menuntut Khadafi mundur dari kekuasaan, yang dia pegang selama 42 tahun, dan pergi dari Libya. (eh)