Terorisme, Masalah Konkrit di ASEAN

Densus 88 mengawal tersangka teroris, Abu Tholut
Sumber :
  • ANTARA/Akbar Nugroho Gumay

VIVAnews - Kerjasama bidang terorisme negara-negara ASEAN merupakan masalah yang berada di depan mata. Masalah ini telah masuk ke dalam ranah operasional yang telah diputuskan mekanismenya.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Ansyaad Mbai, yang ditemui di KTT ASEAN, Sabtu, 7 Mei 2011, menyatakan bahwa permasalahan terorisme adalah permasalahan yang paling nyata yang tengah dihadapi dunia.

Mbai mengatakan bahwa ASEAN sebagai payung negara-negara Asia Tenggara telah menetapkan sistem operasional yang telah diterapkan di negara-negara kawasan.

"Misalnya sekarang kita tidak hanya mengandalkan mekanisme ekstradisi, tetapi sekarang melalui mekanisme police to police," ujar Mbai.

Pemerintah Indonesia sebagai ketua ASEAN telah menyikapi masalah ini dengan mengadakan kerja sama dengan beberapa negara di kawasan. "Sekarang bekerja langsung, misalnya bekerjasama dengan Filipina, Indonesia dengan malaysia, Indonesia dengan singapura, itu sangat baik sekali," lanjut Mbai

Pemerintah Indonesia, Malaysia dan Singapura merupakan salah satu negara target terorisme dan separatisme. ketiga negara ini merupakan sasaran teroris dari beberapa kelompok, diantaranya adalah kelompok Jamaah Islamiyah dan Abu Sayyaf.

Kerja sama pertahanan yang dilakukan beberapa negara, ujar Mbai, adalah upaya penanggulangan terorisme yang cukup efektif.

"Jadi saya kira mekanisme-mekanisme seperti itu merupakan embrio dalam masyarakat keamanan di ASEAN yang perlu kita tingkatkan," lanjut Mbai. (umi)