Kedua PM Apresiasi Peran Indonesia

Presiden SBY dan PM Thailand, Abhisit Vejjajiva
Sumber :
  • ANTARA/Widodo S. Jusuf

VIVAnews - Perdana Menteri Thailand dan Kamboja mengapresiasi peran Indonesia dalam mengatasi konflik kedua negara. Peran ini, tidak lain adalah salah satu mandat yang diberikan PBB kepada Indonesia sebagai ketua ASEAN.

Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen, mengatakan bahwa peran Indonesia sebagai ketua ASEAN tidak terlepas dari upaya perdamaian dengan Thailand. Peranan Indonesia, ujar Hun Sen, adalah mandat dari PBB yang harus dihargai.

"ASEAN memiliki mandat untuk terlibat dalam isu ini. Kami menghormati peran ASEAN," ujar Hun Sen pada sela-sela KTT ASEAN di Jakarta, Minggu, 8 Mei 2011.

Perdana Menteri Thailand, Abhisit Vejjajiva, pada konferensi pers terpisah juga menyampaikan apresiasi yang sama terhadap peran Indonesia. Terutama dalam upaya mempertemukan kedua kepala negara di sela-sela KTT ASEAN.

"Kami mengapresiasi Indonesia dalam hal ini, juga upaya Indonesia mengadakan pertemuan di sela-sela KTT," ujar Abhisit.

Pertemuan dimaksud adalah pertemuan trilateral pada Minggu pagi sebelum KTT yang melibatkan dua kepala pemerintahan dengan Presiden SBY sebagai penengah.

Namun, Abhisit mengatakan bahwa sebenarnya Thailand ingin agar masalah ini diselesaikan secara bilateral. "Kami ingin agar masalah perbatasan ini diselesaikan dengan cara yang baik dan damai, melalui jalur bilateral, hanya melibatkan kedua pihak yang bertikai," ujar Abhisit.

Bentrokan kedua negara awal Februari lalu di perbatasan dekat kuil Preah Viheaa mendunia setelah Pemerintah Kamboja membawa permasalahan ini ke Dewan Keamanan PBB. Indonesia sebagai ketua ASEAN ikut serta dalam pembicaraan dengan kedua pihak di markas PBB di New York, Amerika Serikat.

DK PBB memercayakan masalah ini untuk diselesaikan di ranah ASEAN. Indonesia secara berkala juga melaporkan perkembangan masalah ini kepada DK PBB. Terakhir, pertemuan tertutup antara Indonesia dengan DK PBB dilakukan pada 15 Februari 2011. (sj)