Mantan Direktur IMF Mengaku Kurang Bermoral

Dominique Strauss-Kahn
Sumber :
  • AP Photo/Emmanuel Dunand, Pool

VIVAnews - Mantan direktur pelaksana IMF, Dominique Strauss-Kahn, mengaku dirinya orang yang kurang bermoral dalam sebuah wawancara, Minggu 18 September 2011. Dia juga mengatakan menyesal telah melakukan tindakan yang mengecewakan semua orang.

Seperti ditayangkan oleh stasiun televisi Prancis TF1, dilansir dari stasiun berita CNN, insiden Mei lalu yang melibatkan dirinya dengan seorang pelayan kamar hotel adalah sebuah kesalahan.

"Bukan hanya karena telah melakukan hubungan yang salah, tapi lebih dari itu. Ini adalah kesalahan, kesalahan terhadap istri, anak-anak, teman-teman dan juga kepada rakyat Prancis yang berharap banyak kepada saya," kata Strauss-Kahn yang sempat disebut akan mencalonkan diri sebagai presiden 2012 mendatang.

Pelayan kamar yang bernama Nafissatou Diallo mengatakan diperkosa, namun hal ini dibantah oleh Strauss-Kahn.  Kendati membantah, namun laporan penyelidikan menunjukkan adanya bukti sperma pada karpet hotel. Pengacara Strauss-Kahn mengatakan Diallo adalah seorang pekerja seks komersil.

Dijebak

Strauss-Kahn mengaku dijebak dan dipermalukan citranya sebagai direktur IMF. Kendati demikian, dia mengatakan kesalahan memang seharusnya ditimpakan kepadanya. Lelaki 62 tahun ini mengaku memiliki kelemahan, yaitu kelemahan moral.

"Ini lebih dari sekedar kelemahan, ini adalah kelemahan moral, dan saya tidak bangga akan hal ini. Saya menyesal sepanjang hari ini, dalam empat bulan terakhir, dan saya tidak bisa berhenti menyesal," katanya.

Strauss-Kahn ditangkap saat hendak kabur dengan pesawat menuju ke Paris pada 14 Mei lalu. Beberapa hari kemudian, dia mengundurkan diri sebagai direktur IMF dan menjalani tahanan rumah di New York. Dia akhirnya dibebaskan awal bulan ini setelah pengadilan membatalkan gugatan atasnya.

Pembatalan dilakukan setelah pengakuan Diallo dinilai tidak kredibel karena sering berubah-ubah. Namun Strauss-Kahn masih belum bisa bernafas lega. Dia masih harus menghadapi gugatan dari wartawan Prancis, Tristane Banon, yang mengaku pernah dilecehkan oleh Strauss-Kahn pada 2003.