Putri Tunggal Diktator Josef Stalin Wafat

Seorang perempuan tua memegang foto Josef Stalin
Sumber :
  • REUTERS

VIVAnews - Putri satu-satunya mendiang diktator Uni Soviet, Josef Stalin, telah mengembuskan nafas terakhir. Lana, demikian nama perempuan yang membelot ke Amerika Serikat itu, meninggal karena kanker usus besar yang telah lama dideritanya.

Dilansir dari harian Washington Post, Lana sebenarnya telah wafat pada 22 November lalu di Wisconsin, AS. Namun berita kematiannya baru diungkapkan ke publik pada Senin waktu setempat setelah pihak berwenang memastikan penyebab kematiannya.

Wanita yang lahir dengan nama lengkap Svetlana Alliluyeva Stalina ini meninggal dunia dalam usia 85 tahun. Kendati merupakan putri satu-satunya, hubungan Lana dengan Stalin ternyata tidaklah harmonis.

Lahir di Kremlin, Lana kecil mendapat julukan 'Burung gereja kecil' dari Stalin yang dikenal temperamental. Meskipun ayahnya berpaham komunisme, namun Lana meyakini tak ada yang namanya kapitalis atau komunis, yang ada hanya manusia baik dan jahat.

Stalin menampar Lana saat mengetahui putrinya berpacaran dengan seorang produser film keturunan Yahudi, dan pria itupun dikirim ke kamp konsentrasi selama satu dekade. "Ayah menghancurkan kehidupan saya dua kali. Dia mengirim pria yang saya cintai ke kamp konsentrasi, dan dia benar-benar melakukannya," tutur Lana, seperti dikutip harian Daily Mail.

Membelot

Saat menginjak usia 41, Lana hijrah ke Amerika Serikat dan mendapati betapa sulit hidupnya sebagai putri Josef Stalin. "Saya beralih dari paham Marxisme ke kapitalisme. Namun orang-orang terus-terusan menyebut saya 'anaknya Stalin', atau 'Tidak, dia warga AS'... Identitas saya berada di antara kedua hal itu, dan mereka tak akan pernah mengerti," katanya.

Oleh karena itulah ia menanggalkan marga Stalin yang dimilikinya dan diganti dengan marga ibunya, Alliluyeva, sebagai bentuk penghormatan.

Ketika Perang Dingin meletus, nama Svetlana Alliluyeva menjadi buah bibir karena buku yang ditulisnya tentang Josef Stalin, dimana pria itu disebutnya sebagai paranoid.

Lana hidup berpindah-pindah dari Rusia, AS, Inggris, Rusia, namun sisa hidupnya dihabiskan di AS karena ia terlanjur jatuh cinta pada negara itu dan membenci tanah kelahirannya.

"Saya menjadi warga AS selama 30 tahun, bahkan putri saya lahir disana. namun Rusia masih berpikir saya adalah bagian dari mereka, dan saya membenci pikiran itu!" kata ibu dari Olga, Yekaterina, dan Josef.

Sepanjang hidupnya Lana menikah empat kali, dan suami pertamanya adalah keturunan Yahudi yang tak pernah diterima ayahnya. Suami terakhirnya adalah William Peters, pewaris arsitek Frank Lloyd Wright. (eh)