Polisi Amankan Pelaku dari Amuk Massa

Sumber :

VIVAnews - Tersangka penyulut api di Churchill, negara bagian Victoria, Australia dikenai tuduhan menyulut api yang menyebabkan korban jiwa. Selain itu, ia juga dituduh memiliki pornografi anak-anak.

Pria berumur 39 tahun itu terancam hukuman penjara seumur hidup dan kini sedang berada di tahanan polisi untuk melindunginya dari amukan massa. Polisi juga mengatakan bahwa Hakim Clive Allsop telah melarang media massa menyiarkan foto pria itu.

"Identitas tersangka sengaja disembunyikan untuk keselamatannya," kata Asisten Komisioner Kepolisian Victoria Dannye Moloney dalam konferensi pers di Melbourne, Victoria, Jumat (13/2).

Diketahui tersangka dibawa ke Melbourne dari Morwell, kota dekat Churchill. Selama penahanan, ia harus menjalani pemeriksaan kesehatan jiwa.

Setidaknya 21 orang meninggal dan 2.000 rumah rusak dalam kebakaran di Churchill. Churchill merupakan salah satu titik dari ratusan titik api yang membakar hutan Victoria sejak akhir pekan lalu.

Stasiun televisi Australian Broadcasting Corp melaporkan bahwa seharusnya tersangka diadili di pengadilan umum Morwell, Jumat ini, namun ia tidak muncul. Sidang selanjutnya akan diadakan Senin pekan depan.

Kepolisian Victoria menyatakan sejumlah titik api dalam kebakaran hutan pekan lalu disulut dengan sengaja, termasuk kebakaran di Churchill. Kecurigaan ini mengundang kecaman dari seluruh negeri. Perdana Menteri Australia Kevin Rudd menyatakan kebakaran ini adalah pembunuh massal.

Salah satu warga Marysville yang kehilangan rumahnya dalam kebakaran ini, Ruth Halyburton mengatakan ia tidak memahami motif para penyulut api. "Orang-orang itu tidak berotak," kata Halyburton kepada Associated Press di pusat pemulihan dekat kota Alexandra. (AP)