Buruh Tani Honduras Duduki Lahan Tuan Tanah

Demonstrasi rakyat Honduras di Ibukota Tegucigalpa
Sumber :
  • REUTERS/Tomas Bravo

VIVAnews - Ribuan buruh tani di Honduras menduduki belasan ribu hektar lahan milik para tuan tanah. Ini merupakan aksi protes terbesar mereka kepada tuan tanah dan pemerintah atas ketidakadilan kepemilikan lahan yang sering terjadi di negara Amerika Tengah itu.

Menurut stasiun berita BBC 18 April 2012, mengutip kalangan aktivis dan pejabat, pendudukan lahan secara terencana itu berlangsung di sejumlah lokasi di penjuru Honduras pada Rabu waktu setempat. Media Business Week mengabarkan bahwa total luas lahan yang mereka duduki sekitar 12.000 hektar.

Sejumlah organisasi petani mengklaim  bahwa wilayah-wilayah yang mereka ambil alih adalah lahan publik. Merujuk undang-undang dasar Honduras, kaum buruh tani atau petani miskin berhak bercocok tanam di wilayah itu untuk kebutuhan masing-masing.

Mabel Marquez dari organisasi Via Campesina mengungkapkan bahwa ini adalah pendudukan terbesar yang pernah melanda negara pesisir Karibia itu. Aksi ini melibatkan sekitar 1.500 buruh tani.

Mereka beraksi di perkebunan tebu dekat Kota San Pedro Sula. Ada juga yang beroperasi di beberapa wilayah di pinggir Ibukota Tegucigalpa dan di Provinsi Cortes, Yoro, Santa Barbara, Intibuca, Choluteca, Camayagua dan Francisco Morazan. 

Namun, pemerintah menyatakan bahwa pendudukan lahan itu ilegal dan salah sasaran karena mengincar properti-properti swasta. Direktur Institut Agraria Nasional, Pedro Ham, menilai pendudukan serentak itu bermotif politik dan berupaya menggulingkan pemerintahan Presiden Porfirio Lobo.

Pihak keamanan, seperti dikabarkan The Washington Post, memberi ultimatum kepada para demonstran agar segera meninggalkan lahan. Namun, hingga Rabu malam waktu setempat (Kamis siang WIB), sedikitnya sepuluh lahan masih diduduki, demikian ungkap Marquez.

Para aktivis mengingatkan bahwa mereka ingin aksi ini berjalan dengan damai karena para buruh tani tidak bersenjata. Mereka pun ingin segera berdialog dengan pemerintah di tingkat nasional mengenai sengketa lahan.

Konflik yang sarat dengan kekerasan menyangkut sengketa lahan merupakan pemandangan umum di Honduras. Dalam beberapa tahun terakhir, konflik itu telah menewaskan puluhan buruh tani.

Menurut data dari PBB, 53 persen rakyat Honduras tinggal di pedesaan. Komisi Ekonomi untuk Amerika Latin juga mencatat bahwa 72 persen penduduk yang tinggal di pedesaan masih hidup di bawah garis kemiskinan. (eh)