Rupert Murdoch Minta Maaf

Sumber :

VIVAnews - Pemegang saham sekaligus pemimpin umum (chairman) harian New York Post, Rupert Murdoch, meminta maaf atas penerbitan karikatur yang dianggap menghina Presiden Amerika Serikat, Barack Obama. Murdoch mengatakan Post akan bekerja dengan lebih sensitif.

"Saya secara pribadi meminta maaf pada semua yang merasa tersinggung, kartun itu sebenarnya bertujuan mengritik kebijakan buruk parlemen," kata Murdoch dalam pernyataan yang dipublikasikan New York Post, Selasa 24 Februari 2009.

Harian New York Post menerbitkan sebuah kartun yang dianggap menghina Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama pada Rabu, 18 Februari 2009. Kartun karya Sean Delonas itu menampilkan gambar Travis, simpanse yang ditembak mati polisi karena menyerang kawan tuannya di Connecticut, Senin 16 Februari 2009.

Dalam gambar itu, Travis sudah terkapar di trotoar dan dua polisi, salah satunya memegang polisi yang pucuknya masih berasap. Polisi yang tidak memegang pistol berkata, 'mereka harus mencari orang lain untuk menandatangani undang-undang stimulus ekonomi'.

Dengan mencantumkan kata stimulus, pembaca langsung mengira bahwa simpanse yang dimaksud bisa jadi adalah Obama, yang menandatangani paket stimulus ekonomi AS, Selasa 17 Februari 2009.

Presiden Asosiasi Pengembangan Masyarakat Kulit Berwarna (NACCP) Benjamin Todd Jealous menerima permintaan maaf Murdoch. Namun ia menilai reaksi Murdoch sudah terlambat.

"Permintaan maaf Murdoch baru keluar setelah puluhan ribu orang mengecam Post, lagipula tidak ada upaya Post untuk lebih menghargai keanekaragaman," kata Jealous. (AP)