Perjanjian Tangkap Ikan Jepang-Taiwan Pancing Kemarahan China
Kamis, 11 April 2013 - 09:35 WIB
Sumber :
- REUTERS/Stringer
VIVAnews - Jepang dan Taiwan baru saja menandatangani sebuah perjanjian terkait penangkapan ikan dekat dengan lokasi pulau yang saat ini jadi sengketa. Dalam perjanjian itu, tertulis Taiwan diizinkan melakukan penangkapan ikan di perairan yang berjarak 19 kilometer dari pulau Senkaku atau yang disebut Diaoyu oleh China.
Dilansir BBC
, Rabu 10 April 2013, perjanjian ini akhirnya disepakati oleh kedua negara setelah melalui proses negosiasi yang alot selama 17 tahun.
Sementara Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, Yoshihide Suga, mengatakan bahwa kesepakatan yang baru saja terjalin tidak ada kaitan sama sekali dengan konflik teritorial antara China dengan Taiwan.
"Perjanjian ini hanya menyangkut soal sumber daya laut yang terkubur di Laut China Selatan. Lagi pula Pulau Senkaku sudah lama menjadi daerah teritorial kami sejak turun temurun," ujar Suga kepada BBC.
Pernyataan positif juga dilontarkan Kepala Asosiasi Taiwan untuk Asia Timur, Liao Liou-yi. Menurutnya, hubungan Taiwan dengan Jepang saat ini sedang berada di tingkat terbaik. Selain itu dia juga menyebut kedua negara sudah memiliki hubungan kemitraan khusus sejak lama.
Banyak analisis menduga motivasi Jepang menyetujui perjanjian itu karena didorong keinginan mencegah China dan Taiwan membentuk sebuah front kesatuan mengatasi konflik teritorial.
Kesepakatan yang baru saja ditandatangani itu membuat China senewen. Selain pulau itu masih disengketakan, Jepang juga sejak lama menerapkan one China policy. Artinya, Jepang mengakui bahwa Taiwan adalah bagian dari China.
Namun, kendati tidak punya hubungan diplomatik, Jepang dan Taiwan punya hubungan ekonomi dan budaya yang erat. China mempertanyakan komitmen Jepang soal kebijakan satu China mereka.
"Kami sangat prihatin melihat Jepang dan Taiwan berdiskusi dan menandatangani perjanjian penangkapan ikan. Kami berharap Jepang memenuhi janjinya soal isu Taiwan serta bertindak secara hati-hati dan tepat," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hong Lei, dilansir Reuters. (umi)
Baca Juga :
Dilansir BBC
Sementara Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, Yoshihide Suga, mengatakan bahwa kesepakatan yang baru saja terjalin tidak ada kaitan sama sekali dengan konflik teritorial antara China dengan Taiwan.
"Perjanjian ini hanya menyangkut soal sumber daya laut yang terkubur di Laut China Selatan. Lagi pula Pulau Senkaku sudah lama menjadi daerah teritorial kami sejak turun temurun," ujar Suga kepada BBC.
Pernyataan positif juga dilontarkan Kepala Asosiasi Taiwan untuk Asia Timur, Liao Liou-yi. Menurutnya, hubungan Taiwan dengan Jepang saat ini sedang berada di tingkat terbaik. Selain itu dia juga menyebut kedua negara sudah memiliki hubungan kemitraan khusus sejak lama.
Banyak analisis menduga motivasi Jepang menyetujui perjanjian itu karena didorong keinginan mencegah China dan Taiwan membentuk sebuah front kesatuan mengatasi konflik teritorial.
Kesepakatan yang baru saja ditandatangani itu membuat China senewen. Selain pulau itu masih disengketakan, Jepang juga sejak lama menerapkan one China policy. Artinya, Jepang mengakui bahwa Taiwan adalah bagian dari China.
Namun, kendati tidak punya hubungan diplomatik, Jepang dan Taiwan punya hubungan ekonomi dan budaya yang erat. China mempertanyakan komitmen Jepang soal kebijakan satu China mereka.
"Kami sangat prihatin melihat Jepang dan Taiwan berdiskusi dan menandatangani perjanjian penangkapan ikan. Kami berharap Jepang memenuhi janjinya soal isu Taiwan serta bertindak secara hati-hati dan tepat," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hong Lei, dilansir Reuters. (umi)