Aktivis Telanjang Dada Tunisia Akhirnya Tertangkap
Rabu, 22 Mei 2013 - 09:48 WIB
Sumber :
VIVANews - Setelah berbulan-bulan dalam persembunyiannya, aktivis telanjang dada di Tunisia, Amina Tyler, akhirnya ditangkap polisi pada awal pekan ini. Dia akan didakwa atas tindakan provokatif dan tidak senonoh di negara mayoritas Muslim tersebut.
Diberitakan al-Arabiya
, Selasa 21 Mei 2013, wanita 19 tahun ini ditangkap polisi setelah terlibat cekcok dengan anggota organisasi Ansar al-Shariah di sebuah mesjid di kota Kairoun hari Minggu lalu. Saat itu, Amina hendak berbuat ulah di konferensi organisasi tersebut.
Amina mengaku pada anggota Ansar al-Shariah sebagai anggota Femen, sebuah organisasi wanita di Ukraina yang berdemo dengan telanjang dada. Lalu menurut saksi, Amina menyoreti dinding dekat mesjid dengan tulisan "Femen".
Massa yang marah lantas mengerubunginya dan meneriakinya, mengusir wanita pengacau ini. Polisi akhirnya datang dan menangkap Amina. Dibawa polisi, massa masih mengejarnya dan menghujaninya dengan sumpah serapah.
"Dia menghina kami. Kami akan melindungi kota kami, tapi perempuan kotor seperti dia tidak boleh ada di sini," kata seorang warga.
Mohammed Ali Aroui, juru bicara Kementerian Dalam Negeri mengatakan aksi Amina saat itu sangat provokatif. Dia tengah diinterogasi dan akan diadili atas tindakannya itu. Aroui mengaku paham betul mengapa massa sangat marah pada Amina.
Amina sebelumnya dicari polisi karena fotonya yang tidak senonoh tampil di laman Facebook. Tanpa mengenakan baju, mengumbar aurat, Amina menuliskan kalimat ini pada tubuhnya: "Tubuhku adalah miliki ku dan bukan atas kehendak seseorang".
Akibat tindakan ini, Amina dikecam masyarakat Tunisia. Beberapa pemuka agama khawatir wanita ini akan memicu tindakan radikal di negara tersebut. Kecaman bahkan datang dari keluarganya sendiri. Dia sampai sempat dimasukkan ke rumah sakit jiwa untuk perawatan dan menjaga dari amukan massa.
Baca Juga :
Diberitakan al-Arabiya
Amina mengaku pada anggota Ansar al-Shariah sebagai anggota Femen, sebuah organisasi wanita di Ukraina yang berdemo dengan telanjang dada. Lalu menurut saksi, Amina menyoreti dinding dekat mesjid dengan tulisan "Femen".
Massa yang marah lantas mengerubunginya dan meneriakinya, mengusir wanita pengacau ini. Polisi akhirnya datang dan menangkap Amina. Dibawa polisi, massa masih mengejarnya dan menghujaninya dengan sumpah serapah.
"Dia menghina kami. Kami akan melindungi kota kami, tapi perempuan kotor seperti dia tidak boleh ada di sini," kata seorang warga.
Mohammed Ali Aroui, juru bicara Kementerian Dalam Negeri mengatakan aksi Amina saat itu sangat provokatif. Dia tengah diinterogasi dan akan diadili atas tindakannya itu. Aroui mengaku paham betul mengapa massa sangat marah pada Amina.
Amina sebelumnya dicari polisi karena fotonya yang tidak senonoh tampil di laman Facebook. Tanpa mengenakan baju, mengumbar aurat, Amina menuliskan kalimat ini pada tubuhnya: "Tubuhku adalah miliki ku dan bukan atas kehendak seseorang".
Akibat tindakan ini, Amina dikecam masyarakat Tunisia. Beberapa pemuka agama khawatir wanita ini akan memicu tindakan radikal di negara tersebut. Kecaman bahkan datang dari keluarganya sendiri. Dia sampai sempat dimasukkan ke rumah sakit jiwa untuk perawatan dan menjaga dari amukan massa.