Korut Ajukan Pembukaan Kembali Pabrik Korsel di Wilayahnya

Kawasan industri Kaesong di Korut ditutup
Sumber :
  • REUTERS/Kim Hong-Ji/Files
VIVAnews - Korea Utara akhirnya mengajukan tawaran diskusi kepada Korea Selatan untuk berdialog mengenai dibukanya kembali kawasan industri Kaesong. Hal itu disampaikan oleh kantor berita milik pemerintah Korut, KCNA,
Kamis, 6 Juni 2013, pagi waktu setempat. 

Kantor berita BBC memberitakan, Korut juga menambahkan bahwa jaringan komunikasi di antara kedua negara Korea dapat kembali pulih, apabila Korsel setuju untuk kembali berdialog.

"Kami mengajukan tawaran dialog di antara pemerintah Korut dan Korsel untuk normalisasi kawasan industri Kaesong dan salah satu tempat wisata Gunung Kumgang," tulis Korut di KCNA.


Selain itu Korut juga menawarkan pembicaraan mengenai penyatuan kembali keluarga asal Korut yang terpisah usai sebagian anggota keluarga mereka kabur ke Korsel. "Mengenai tempat untuk berdialog dan waktu tanggal pembukaan dapat ditentukan sesuai kenyamanan pihak Korsel," imbuh Korut.


Tawaran ini tentu disambut positif oleh Korsel. Pasalnya, beberapa kali Korsel telah mengajukan permintaan diskusi tapi selalu ditolak Korut. Kali ini, malah Korut yang meminta berdiskusi.


"Kami berharap Korut dan Korsel dapat membangun kepercayaan dengan menggunakan kesempatan ini," ujar Kementerian Penyatuan Korea.


Korut menutup kawasan industri Kaesong awal April lalu sebagai akibat memburuknya hubungan dengan Korsel. Walaupun berada di wilayah Korut, namun kebanyakan pabrik di dalamnya adalah milik Korsel.


Sebanyak 120 perusahaan Korsel merupakan tempat bekerja bagi 53 ribu orang dari Korut. Penutupan kompleks tersebut membuat puluhan orang tersebut menganggur yang nantinya akan jadi masalah baru bagi negara pimpinan Kim Jong-un tersebut.


Sementara objek wisata Gunung Kumgang sempat ditutup setelah salah satu turis asal Korsel ditembak mati oleh tentara Korut pada 2008 silam. Sejak saat itu Korut kemudian menutup dan membekukan aset pengelola beberapa tempat penginapan di sana milik warga Korsel. (aba)