Kelompok Negara Afrika Tolak Presiden Baru

Sumber :

VIVAnews - Negara-negara Afrika bagian Selatan menolak mengakui pemimpin baru Madagaskar, Andry Rajoelina. Pasalnya, Rajoelina memperoleh kekuasaan setelah Presiden Marc Ravalomanana mengundurkan diri akibat tekanan pihak militer, Selasa 17 Maret 2009.

Komunitas Pembangunan Afrika bagian Selatan (SADC) menyatakan penyerahan kekuasaan kepada Rajoelina berlawanan dengan hukum. Seharusnya setelah presiden resmi mengundurkan diri, kekuasaan dipegang oleh pimpinan tertinggi parlemen yang akan mengatur pemilihan umum dalam jangka waktu dua bulan, bukan diatur oleh militer.

"Negara-negara anggota SADC mengutuk aksi penggulingan presiden yang terpilih secara demokratis di Madagaskar dan meminta Madagaskar kembali ke konstitusi," ujar SADC melalui pernyataan pers berdasarkan pertemuan di Swaziland, Kamis (19/3) seperti dikutip laman stasiun televisi BBC.

SADC berharap penolakan terhadap Rajoelina ini akan diikuti Uni Afrika dan masyarakat internasional. Hal ini akan dibahas dalam pertemuan Uni Afrika di Madagaskar, Jumat 20 Maret 2009 waktu setempat.

Sementara itu, Rajoelina telah mengadakan rapat kabinet dan parlemen pertama pada Kamis (19/3) di ibu kota Antananarivo. Rajoelina telah membentuk dua badan transisi pemerintahan sebelum menggelar pemilihan umum dalam waktu dua tahun.

Rajoelina juga telah membatalkan kontrak dengan perusahaan Korea Selatan Daewoo Logistics. Kontrak itu berisi pemberian hak sewa lahan seluas 1,3 juta hektar bagi Daewoo untuk perkebunan jagung dan kelapa sawit.

"Tanah Madagaskar tidak untuk dijual atau disewakan," ujar Rajoelina.