Pengamat: Snowden, Alat Balas Dendam Rusia pada AS
Jumat, 2 Agustus 2013 - 14:35 WIB
Sumber :
- REUTERS/Glenn Greenwald/Laura Poitras/Courtesy of The Guardian/Handout via Reuters
VIVAnews -
Pembocor rahasia intelijen AS, Edward Snowden, akhirnya mendapatkan suaka sementara dari pemerintah Rusia. Dia akhirnya bisa segera ke luar dari zona transit bandara di Moskow dan memulai kehidupannya yang baru di negara tersebut.
Seperti diulas
The Daily Beast
, Kamis 1 Agustus 2013, Snowden ke luar dari bandara Sheremetyevo dan menggunakan taksi berkeliling Moskow, seperti diungkapkan pengacaranya Anatoly Kucherena.
Kurang dari sejam sejak ke luar bandara, tawaran pekerjaan menghampirinya. Perusahaan Pavel Durov, media sosial serupa Facebook milik Rusia menawarkannya pekerjaan sebagai programmer di kantor mereka di St. Petersburg.
Sebelumnya, ada tarik ulur yang intens antara pemerintah Rusia dan AS terhadap kasus Snowden. AS telah berkali-kali mewanti-wanti Rusia untuk tidak memberikannya suaka. Namun, Presiden Vladimir Putin bergeming dan tetap memberikannya perlindungan.
Anggota Kamar Publik Rusia, Sergei Markov, mengatakan alasan Putin memberikan Snowden suaka untuk membalas dendam pada AS. Salah satunya karena pemerintah Washington mengabaikan gagasan perjanjian ekstradisi yang digagas Kremlin.
Dalam perjanjian ekstradisi ini, Rusia mengincar Ilyas Akhmadov, pejuang Chechen yang dianggap teroris oleh Kremlin. Akhmadov yang menyuarakan pelanggaran HAM di Rusia mendapatkan suaka dan bantuan dana di Amerika Serikat.
Baca Juga :
"Ini tidak lebih dari sebuah ejekan: Kau serang kami dengan hak asasi manusia, ini, makan HAM-mu," kata Krupnov.
Selain jadi alat balas dendam, Snowden juga jadi bahan pencitraan bagi Rusia. "Ini menunjukkan bahwa Rusia ikut mempertahankan HAM di tingkat internasional," kata senator Aleksei Pushkov di Twitternya. (umi)