Jet Tempur Suriah Bombardir Perbatasan, 20 Orang Tewas
Minggu, 11 Agustus 2013 - 13:57 WIB
Sumber :
- REUTERS/Goran Tomasevic
VIVAnews - Jet tempur militer Suriah membombardir wilayah perbatasan dengan Turki, menewaskan 20 orang. Sementara itu pertempuran sengit masih terus terjadi antara tentara rezim Bashar al-Assad dan pejuang Suriah di beberapa wilayah.
Diberitakan CNN
yang mengutip laporan lembaga Syrian Observatory for Human Rights di akun Facebooknya, Sabtu 10 Agustus 2013, serangan udara dilakukan semalaman di wilayah pegunungan provinsi Latakia yang berbatasan dengan Turki.
Baca Juga :
Diberitakan CNN
Beberapa hari sebelumnya pada Rabu, sedikitnya 62 pejuang Suriah tewas pada penyergapan oleh tentara Assad di pinggiran kota Damaskus. Beberapa dari para pejuang yang tewas berasal dari luar negeri. Kebanyakan mereka bergabung dalam brigade Al-Nusra yang digelari "teroris" oleh pemerintahan Assad.
Namun kemenangan telak diraih para pejuang Suriah di kota Aleppo. Pasukan gabungan pejuang Suriah dan berhasil merebut pangkalan udara Menagh yang terletak di utara Aleppo.
Beberapa tank berhasil dihancurkan dan tentara Assad terbunuh atau kabur. Sedikitnya 10 pejuang Suriah tewas dalam aksi tersebut. Ini adalah salah satu upaya dalam merebut Allepo, kota terbesar dan pusat finansial Suriah.
Syrian Observatory for Human Rights mencatat korban tewas telah lebih dari 106 ribu orang pada perang saudara yang sudah berlangsung lebih dari dua tahun di Suriah. Korban terbanyak adalah warga sipil, lebih dari 38.660 orang, akibat serangan mortir dan roket militer Assad yang tidak pandang bulu.
"Jumlah tewas ini belum termasuk lebih dari 10.000 tahanan dan orang hilang di dalam penjara rezim Assad, atau lebih dari 4.000 tentara atau militan pro-rezim yang ditahan tenara pejuang," tulis Syrian Observatory for Human Rights.
Sementara itu di ranah diplomatik, solusi perang Suriah masih di awang-awang. Pertemuan antara Menteri Luar Negeri AS John Kerry dan Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel dengan kolega mereka dari Rusia, Sergey Lavrov dan Sergey Shoygu Jumat lalu masih sekedar wacana, tak dihasilkan langkah konkrit.
Wacananya lagi-lagi soal pentingnya solusi diplomatis untuk menghentikan kekerasan Suriah. "Tujuan kami sama. Kami perlu memulai proses politik," kata Lavrov.