China Targetkan Misi ke Bulan Akhir Tahun Ini
Jumat, 30 Agustus 2013 - 02:29 WIB
Sumber :
- REUTERS/Stringer
VIVAnews - Setelah berkali-kali sukses mengirim para astronot (taikonot) ke angkasa luar dan telah membuat stasiun antariksa, China kini berambisi menjalani misi ke Bulan. Misi itu ditargetkan akhir tahun ini.
Misi yang diberi nama Chang'e 3 ini akan mendarat di permukaan Bulan. Itu merupakan bagian dari program ambisius China dalam mengeksplorasi ruang angkasa, yang pada akhirnya China akan membangun Stasiun ruang Angkasa.
Menurut stasiun berita NBC News, 29 Agustus 2013, sebelumnya pada tahun 2007 China telah meluncurkan misi Chang'e 1. Misi itu bertugas mengambil gambar permukaan Bulan dan menganalisisnya.
Lalu, pada tahun 2010 kembali diluncurkan misi Change'e 2, pada saat itu pesawat ruang angkasa China mengorbit di Bulan selama beberapa bulan, sebelum kemudian kembali ke Bumi dengan mempelajari gravitasinya.
Misi Chang'e 3 merupakan tahap ketiga China dalam mengeksplorasi Bulan, fokusnya adalah untuk mengetahui keadaan permukaan bulan. Nantinya misi ini akan mengambil sampel tanah dan bebatuan di Bulan sebelum kembali ke Bumi.
Mengutip kantor berita Xinhua, misi Chang'e 3 akan selesai pada akhir tahun 2017. Saat ini misi Chang'e 3 sudah masuk dalam tahap perencanaan peluncuran untuk melakukan penelitian di Bulan.
"Misi ini merupakan pendaratan pertama di Bulan. Kami sudah mempelajari teknik gravitasi, seperti bagaimana memperlambat pesawat ruang angkasa ketika akan mendarat di Bulan," kata seorang pejabat China.
Kirim Taikonot
Saat ini peneliti China juga sedang mempersiapkan misi mengirimkan manusia ke Bulan pada tahun 2020. Sebelumnya China juga telah berhasil melakukan misi berawak ke ruang angkasa pada bulan Juni lalu. ketika itu tiga astronot China mengorbit di ruang angkasa selama 15 hari.
Semua misi ruang angkasa yang dilakukan oleh China merupakan bagian dari rencana besar China yang ingin membangun Stasiun Ruang Angkasa pada tahun 2020.
Memang, kemampuan China dalam hal teknologi ruang angkasa masih kalah dari kalah dari Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) dan Rusia, namun China terus menunjukkan kemampuannya dalam teknologi ruang angkasa.
Pemerintah China menegaskan bahwa misi ruang angkasa yang dilakukannya untuk tujuan damai. Namun, Departemen Pertahanan AS menyoroti peningkatan kemampuan antariksa China merupakan upaya negara Tirai bambu itu mencegah musuh-musuhnya memanfaatkan aset-aset yang ada di ruang angkasa. (ren)
Baca Juga :
Misi yang diberi nama Chang'e 3 ini akan mendarat di permukaan Bulan. Itu merupakan bagian dari program ambisius China dalam mengeksplorasi ruang angkasa, yang pada akhirnya China akan membangun Stasiun ruang Angkasa.
Menurut stasiun berita NBC News, 29 Agustus 2013, sebelumnya pada tahun 2007 China telah meluncurkan misi Chang'e 1. Misi itu bertugas mengambil gambar permukaan Bulan dan menganalisisnya.
Lalu, pada tahun 2010 kembali diluncurkan misi Change'e 2, pada saat itu pesawat ruang angkasa China mengorbit di Bulan selama beberapa bulan, sebelum kemudian kembali ke Bumi dengan mempelajari gravitasinya.
Misi Chang'e 3 merupakan tahap ketiga China dalam mengeksplorasi Bulan, fokusnya adalah untuk mengetahui keadaan permukaan bulan. Nantinya misi ini akan mengambil sampel tanah dan bebatuan di Bulan sebelum kembali ke Bumi.
Mengutip kantor berita Xinhua, misi Chang'e 3 akan selesai pada akhir tahun 2017. Saat ini misi Chang'e 3 sudah masuk dalam tahap perencanaan peluncuran untuk melakukan penelitian di Bulan.
"Misi ini merupakan pendaratan pertama di Bulan. Kami sudah mempelajari teknik gravitasi, seperti bagaimana memperlambat pesawat ruang angkasa ketika akan mendarat di Bulan," kata seorang pejabat China.
Kirim Taikonot
Saat ini peneliti China juga sedang mempersiapkan misi mengirimkan manusia ke Bulan pada tahun 2020. Sebelumnya China juga telah berhasil melakukan misi berawak ke ruang angkasa pada bulan Juni lalu. ketika itu tiga astronot China mengorbit di ruang angkasa selama 15 hari.
Semua misi ruang angkasa yang dilakukan oleh China merupakan bagian dari rencana besar China yang ingin membangun Stasiun Ruang Angkasa pada tahun 2020.
Memang, kemampuan China dalam hal teknologi ruang angkasa masih kalah dari kalah dari Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) dan Rusia, namun China terus menunjukkan kemampuannya dalam teknologi ruang angkasa.
Pemerintah China menegaskan bahwa misi ruang angkasa yang dilakukannya untuk tujuan damai. Namun, Departemen Pertahanan AS menyoroti peningkatan kemampuan antariksa China merupakan upaya negara Tirai bambu itu mencegah musuh-musuhnya memanfaatkan aset-aset yang ada di ruang angkasa. (ren)