Solidaritas yang Kuat di Tengah Kecamuk Konflik

Anak-anak Suriah bermain di lokasi konflik.
Sumber :
  • REUTERS/Rami Bleibel
Pengantar Redaksi: Suriah berada dalam cengkeraman kekerasan ekstrem sejak dilanda perang saudara dalam dua tahun terakhir. Pasien, keluarga, pekerja kesehatan di sana memerlukan dukungan psikologis.

Seorang psikolog Médecins Sans Frontières/Dokter Lintas Batas (MSF), Charlotte, menghabiskan tiga bulan di negara tersebut mendengarkan apa yang ingin dikatakan oleh pasien-pasiennya. Dia menceritakan pengalamannya yang dikirim melalui MSF ke
VIVAnews , yang terbagi dalam beberapa tulisan.

VIVAnews - Hal yang mengagumkan di tengah kecamuk konflik adalah solidaritas yang kuat di dalam masyarakat dan keluarga. Ketika orang-orang kelaparan, mereka bisa pergi ke tetangga, yang akan membagi sedikit yang mereka punya dan memberikan mereka sesuatu untuk dimakan.

Saya ingat kasus seorang wanita muda dengan luka bakar yang parah yang perlu bantuan seseorang untuk makan dan membersihkan diri.


Ibunya mempunyai anak-anak remaja yang lain yang memerlukan beliau sehingga tidak bisa jauh dari rumah selama berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan ketika sang pasien luka bakar harus menginap di rumah sakit.


Tetangganya memiliki anak-anak yang lebih tua dan mandiri. Mereka segera menawarkan diri untuk membantu ketika ia mengetahui apa yang terjadi, meskipun ia tidak mengenal ibunya dengan baik sekalipun.


Ia menemani sang anak siang dan malam selam empat minggu, bahkan ketika ia meninggal dari lukanya yang mengerikan, lalu pulang ke rumah. (adi)