Bentangkan Bendera Taiwan, Penyanyi Ini Dilarang Konser
Minggu, 10 November 2013 - 06:42 WIB
Sumber :
- Telegraph.co.uk
VIVAnews - Seorang penyanyi wanita yang top dengan nama panggung Desert Chang terpaksa harus membatalkan konsernya di ibukota Beijing. Hal itu lantaran pada waktu tampil di Universitas Manchester, Inggris, Sabtu pekan lalu, Chang membentangkan bendera kampung halamannya, Taiwan.
Laman Telegraph
melansir para mahasiswa yang berasal dari Negeri Tirai Bambu lantas merasa tersinggung. Padahal, kata Chang, dia hanya bermaksud menunjukkan rasa nasionalismenya di hadapan para mahasiswa itu.
Kejadian bermula, ketika penyanyi berusia 32 tahun itu tengah manggung di Universitas Manchester pada akhir pekan lalu, dia melihat sekelompok mahasiswa asal Pulau Formosa membentangkan bendera Taiwan. Sekelompok mahasiswa Taiwan itu lantas berjalan ke arah set panggung Chang.
Baca Juga :
Laman Telegraph
Kejadian bermula, ketika penyanyi berusia 32 tahun itu tengah manggung di Universitas Manchester pada akhir pekan lalu, dia melihat sekelompok mahasiswa asal Pulau Formosa membentangkan bendera Taiwan. Sekelompok mahasiswa Taiwan itu lantas berjalan ke arah set panggung Chang.
Tak disangka Chang malah mengambil bendera itu dan membawanya ke atas panggung. Kepada para penggemarnya, dia kemudian berkata: "Saya juga melihat di sana ada orang-orang yang membawa bendera nasionalnya ke konser ini. Saya sempat merasa tidak bersikap nasionalis sesaat, tapi kini saya bangga mengaku berasal dari Taiwan".
Pernyataan spontan Chang lalu ditanggapi sinis oleh para penggemarnya. Sebagian besar penonton yang berasal dari dataran China merasa kesal.
"Hei, di sini juga ada mahasiswa yang berasal dari daratan [China]. Tidak perlu menyinggung politik hari ini," teriak para mahasiswa asal China tersebut.
Namun Chang menyatakan bahwa tidak ada muatan politis apa pun dari aksinya itu.
"Itu hanya sebuah bendera yang menggambarkan dari mana saya berasal," katanya.
Namun komentarnya itu berakibat fatal. Beberapa hari usai konser, para pengguna dunia maya di China mengeluarkan
uneg-uneg
mereka di internet. Mereka menuduh Chang telah menghina kebudayaan mahasiswa China dan mendeklarasikan kemerdekaan Taiwan di hadapan mereka.
Salah satu komentar di dunia maya bernada ketus yang menyebut Chang secara arogan telah memaki mahasiswa China di atas panggung.
Akibat aksi itu, konser Chang yang sedianya akan dihelat kembali jelang akhir tahun pada tanggal 30 Desember mendatang di Beijing diperintahkan untuk batal digelar.
Tidak diketahui dari mana perintah itu berasal. Chang pun menanggapinya dengan santai dan menerima perintah pembatalan konser tersebut.
Dalam akun resmi Facebooknya, dia menulis bahwa tujuannya menyanyi bukan untuk mencari uang dan menyakiti perasaan orang lain di waktu bersamaan.
"Saya siap menerima pembatalan konser saya dan menanggung semua kerugiannya. Semoga hal ini dapat mengakhiri ketidakpuasan dan kekacauan yang disebabkan penyelenggara," tulis Chang di akun Facebooknya.
Hubungan Negeri Tirai Bambu dengan Taiwan memang masih belum akur hingga saat ini. Taiwan yang didirikan oleh Jenderal Chiang Kai-shek memilih untuk pisah dari China.
Namun, hingga kini China tetap ngotot mengakui Taiwan masih menjadi bagian dari wilayahnya dan suatu saat akan kembali ke pangkuan mereka. Beberapa negara kemudian menandatangani suatu kesepakatan yang hanya mengakui satu China yaitu Republik Rakyat China (RRC).
Akibat kebijakan satu China itu, PBB lantas menghapuskan keanggotaan Taiwan karena menganggap negara kepulauan itu masuk ke dalam kedaulatan China. (eh)