Ukraina Semakin Membara, Lima Demonstran Tewas
Kamis, 23 Januari 2014 - 11:15 WIB
Sumber :
- REUTERS/Gleb Garanich
VIVAnews -
Demonstrasi di Ukraina menuntut pemerintahan dibubarkan memasuki saat terkelamnya pekan ini sejak dimulai November tahun lalu. Lima orang demonstran dilaporkan tewas dalam bentrokan dengan polisi di ibukota Kiev.
Seperti diberitakan
News.com.au
, Kamis 23 Januari 2014, bentrokan terjadi saat polisi menyerbu barikade demonstran di Kiev. Aksi ini dibalas dengan hujan molotov dan batu ke arah aparat. Para demonstran bahkan membuat sendiri ketapel model abad pertengahan untuk melayangkan batu-batu besar.
Pusat bentrokan terjadi di Jalan Grushevski yang selama tiga hari terakhir ini telah diduduki ribuan demonstran dan ratusan petugas keamanan. Situasi memanas setelah aparat menggunakan gas air mata dan ganat kejut, berusaha menggiring demonstran kembali ke lokasi awal.
Aksi ini dibalas oleh pembakaran ban, dan lemparan Molotov. Langit Kiev malam itu memerah akibat banyaknya ban yang terbakar.
Menurut tim medis kubu oposisi, lima orang demonstran tewas dalam aksi tersebut. Empat diantaranya tewas dengan luka tembak. Sementara seorang lainnya menemui ajal karena terjatuh dari gerbang masuk stadion Dynamo Kiev. Namun pemerintah hanya merilis dua orang yang tewas.
Dalam bentrokan Selasa dan Rabu kemarin, sekitar 1700 orang terluka. Massa semakin marah ketika Presiden Ukraina Viktor Yanukovych masih enggan bergabung dengan Uni Eropa. Menurut demonstran, Yanukovych takluk di bawah kaki Rusia yang mengancam bea impor tinggi jika negara pecahan Soviet itu bergabung dengan UE.
Baca Juga :
"Pemerintah yang sah di Ukraina menghadapi campur tangan dari luar. Para ekstremis yang merupakan bagian dari oposisi telah melanggar konstitusi negara itu," kata Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Grigory Karasin. (adi)